Sabtu, 24/10/2020 09:30 WIB
Mitigasi Risiko Umroh di Tengah Pandemi Belum Rampung
JAKARTA, DAKTA.COM - Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim menyampaikan, penyusunan mitigasi risiko penyelenggaraan umrah di masa pandemi Covid-19 masih belum rampung. Penyusunan mitigasi ini masih harus dibahas bersama pemangku kepentingan terkait.
"Masih dalam pembahasan karena tidak bisa Kementerian Agama sendirian (memitigasi). Harus bersama-sama dengan Satgas Covid-19, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Luar Negeri," tutur Arfi (23/10).
Arfi meyakini mitigasi tersebut segera selesai dalam waktu dekat sebelum pemerintah Arab Saudi membuka kedatangan jamaah umrah pada 1 November mendatang bagi Muslim negara lain. Menurutnya, kalau pun hasil mitigasi terbit setelah tanggal itu, masih ada waktu untuk mengirimkan jamaah umrah.
"Kalau memang (Saudi) sudah mengumumkan (pembukaan ibadah umrah), kan ada proses visa. Dan semua dikendalikan melalui aplikasi I'tamarna dan Tawakkalna. Dan belum bisa masuk ke aplikasi itu selain warga negara Saudi," tuturnya.
Arab Saudi mulai memberikan izin beribadah umrah, meski terbatas bagi warganya dan ekspatriat yang tinggal di sana. Pada 1 November mendatang, Saudi rencananya mulai membuka pintu bagi jamaah dari luar negeri. Namun, Saudi akan merilis terlebih dahulu negara-negara yang diizinkan memberangkatkan jamaah.
Kerajaan Saudi memutuskan melanjutkan umrah setelah sekitar tujuh bulan ditangguhkan karena wabah virus Covid-19. Kementerian mengumumkan tidak ada infeksi maupun pelanggaran kesehatan yang dilaporkan, pada hari pertama dimulainya kembali umrah di Makkah.
Arab Saudi mengizinkan warga dan penduduknya mulai melakukan umrah dengan kapasitas 30 persen, atau 6.000 jemaah sehari. Izin ibadah umrah akan terbuka untuk Muslim dari luar negeri mulai 1 November.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | ihram.co.id |
- DKI Berubah Jadi DKJ, 3 Juta KTP Warga Jakarta Bakal Diganti Tahun Ini
- UMKM Batik Dinilai Memerlukan Ekosistem yang Kondusif di Pasar Digital
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
0 Comments