Bekasi /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 22/05/2018 09:59 WIB

Korps Mubaligh Jakarta Nilai Kemenag Mengkotak-Kotakan Ulama

Ketua Korps Mubaligh Jakarta (KMJ), Edy Mulyadi
Ketua Korps Mubaligh Jakarta (KMJ), Edy Mulyadi
BEKASI, DAKTA.COM - Kementerian Agama sebelumnya mengeluarkan 200 daftar nama mubalig yang menuai pro dan kontra di kalangan kaum Muslim maupun para ulama yang keberatan namanya ada dalam daftar mubalig.
 
Ketua Korps Mubaligh Jakarta (KMJ), Edy Mulyadi, Menanggapi terkait hal tersebut ia mempertanyakan kaum Muslim di Indonesia yang jumlahnya 2 juta lebih dengan hanya 200 nama mubalig yang terdaftar dari Kemenag dirasa kurang.
 
"Kita bertanya-tanya ini menteri maunya apa?. Kemenag mempunyai tiga ukuran untuk merekomendasikannya yaitu kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi. Emang mubalig yang di luar daftar ini diragukan? inikan Pertanyaan yang lucu banget," ungkapnya saat dihubungi oleh Radio Dakta, Selasa (22/5).
 
"Katanya Kemenag akan merilis nama mubalig lagi, kalau belum lengkap kok sudah di keluarkan," sambungnya.
 
Menurutnya Kemenag sudah mengkotak-kotakan ulama dan hal ini dapat memecah belah umat.
 
Ia pun heran Apakah mubalig di luar daftar dari Kemenag ilmunya tidak mempuni dan kebangsaanya di ragukan seingga tidak terdaftar namanya.
 
"Coba kita lihat ustadz yang mempunyai penggemar yang banyak seperti Ustadz Abdul Somad, kalau ceramah pasti puluhan ribu yang datang, youtubenya itu ditonton jutaan. Masa yang kayak gini engga masuk? Apakah kadang beliau kritis," ujarnya.
 
Ia menyatakan, walaupun sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa tidak wajib mengikuti 200 nama daftar mubalig yang telah dikeluarkan oleh kemenag. Namun menurut Edi kenapa daftar mubalig tersebut harus di keluarkan.
 
Disampaikan Edi seharusnya presiden angkat bicara terkait hal tersebut karena ini membuat keresahan pada masyarakat khususnya umat Islam.
 
"Presiden ini kok punya menteri nyekcokin engga karuan didiamkan engga ada kata-kata menegur," ucapnya. ** 
 
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1128 Kali
Berita Terkait

0 Comments