BEKASI_DAKTACOM: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda) Kota Bekasi, telah memasukkan anggaran sebesar Rp 15 miliar, untuk mengatasi banjir di Perumahan Bumi Bekasi Baru, Kecamatan Rawalumbu kota Bekasi. Anggaran itu akan dimasukkan pada APBD tahun 2016.

"Insya Allah anggaran itu bisa lolos, sehingga penanganan banjir di Rawalumbu dapat diatasi" kata Jumhana Luthfi, Kepala Bappeda kota Bekasi, beberapa saat sebelum talk show di Radio Dakta, tentang sanitasi, Selasa (31/3/15).

Menurutnya, banjir di perumahan Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu, sudah lama dikeluhkan oleh warga. Tapi untuk mengatasinya tak mudah. Karena tidak cukup dengan menormalisasi kali pembuang tapi harus terlebih dahulu memperbaiki sipon di dekat Universitas Islam 45 Bekasi ( Unisma).


Menurutnya, ada dua hal penyebab banjir di Perumahan Bumi Bekasi, yang pertama terjadi penyempitan saluran di jembatan kosong hingga batas Perumahan Bumi Bekasi Baru Utara, dan  Sipon di dekat Unisma.

Untuk menormalisasi saluran di jembatan kosong kata Luthfi tak terlalu susah dan biayanya tidak begitu besar hanya sekitar ratusan juta rupiah. Namun jika saluran di jembatan kosong diperbaiki maka yang akan menjadi sasaran banjir adalah Bumi Bekasi Baru Utara.

"Warga di Bumi Bekasi Baru Utara pasti protes" ujarnya.

Oleh karena itu menurutnya yang harus segera diperbaiki adalah Sipon di Unisma. Persoalannya jika perbaikan sipon dilakukan, tak mudah mencari kontraktor yang mempunyai kemampuan untuk melakukan normalisasi sipon.

"Tak banyak kontraktir yang memilik kemampuan untuk mengerjakan normalisasi sipon sebab resikonya sangat tinggi" ujarnya.

Tapi Luthfi percaya, tahun 2016 proyek itu dapat dikerjakan. Anggarannya sudah kita masukkan pada Musrenbang yang lalu. Nilainya Rp 15 miliar, pungkas***