Opini /
Follow daktacom Like Like
Senin, 26/09/2022 13:00 WIB

Persikasi Bekasi, Dulu Penghasil Talenta Sekarang Sulit Naik Kasta

Pemain Persikasi bersorak karena berhasil melangkah ke final Liga 3
Pemain Persikasi bersorak karena berhasil melangkah ke final Liga 3

Oleh: Ardi Mahardika Noor
Jurnalis sekaligus penikmat sepakbola


PSSI saat ini membagi tiga kasta dalam kompetisi persepakbolaan tanah air, diantaranya liga 1, liga 2 dan liga 3. Liga 1 dan Liga 2 diisi oleh tim papan atas dan menengah yang sudah profesional, berbadan hukum, dan berbentuk perseroan terbatas (PT), sementara liga 3 masih amatir.

Lalu dimana level kompetisi klub sepak bola tempat saya tinggal yakni Kabupaten Bekasi berada? Persatuan Sepakbola Indonesia Kabupaten Bekasi (Persikasi) masih berjibaku di Liga 3 seri 1 Jawa Barat.

Apa itu liga 3 seri 1 Jawa Barat? liga ini dikelola oleh Asprov PSSI Jabar, tim teratas bakal melaju ke babak nasional. Perjalanan panjang dan asa untuk naik level kompetisi harus dilalui mulai dari tingkat provinsi kemudian bersaing dengan tim teratas dari provinsi lainnya di babak nasional.

Persikasi Kabupaten Bekasi didirikan pada 16 Maret 1961, klub berjuluk laskar bendo item ini sekarang bermarkas di Stadion Wibawa Mukti Cikarang Timur. Sebelum pemekaran Kota Bekasi, sebelum ada Persipasi, Persikasi menjadi satu-satunya kebanggaan berkat prestasinya di level yunior. Piala Soeratin kerap diraih lewat talenta muda Bekasi. Persikasi Kabupaten Bekasi juga turut andil mencetak pemain tim nasional diantaranya Warta Kusumah, Nuralim, Maman Suryaman, dan beberapa nama lainnya.

Selain prestasi di kompetisi di level yunior, di Piala Soeratin, lalu apa lagi prestasi Persikasi?

Saat level kompetisi masih terbagi 5 kasta diantaranya Liga Super, Divisi Utama, Divisi Satu, Divisi Dua, dan Divisi Tiga, Persikasi menjuarai Divisi Dua setelah mengalahkan Persewangi Banyuwangi dengan skor 3-0, partai final berlangsung di GOR Soemantri Brodjonegoro Jakarta Selatan, Selasa 19 Januari 2010. Setelah itu hingga kini belum ada lagi trophy yang diraih.

Meski begitu Persikasi sempat menjadi juara dua liga 3 Jabar di tahun 2019 setelah kalah dari PSKC Cimahi di laga final super soccer Jalapa dengan skor 3-1. Namun prestasi menjadi finalis ini dibarengi dengan noda hitam, empat orang manajemen bersama empat orang lainnya dari komisi perwasitan dan anggota exco Asprov PSSI Jabar ditangkap Satgas Mafia Bola karena melakukan match fixing saat laga semifinal melawan Perses Sumedang.

Setelah kasus yang memalukan itu, dibawah manajemen baru, Persikasi masih menjaga asa untuk naik kasta, perjalanan panjang harus mereka lalui mulai dari penyisihan liga provinsi hingga babak nasional. Namun sayang selalu kandas dan kegagalan terulang tiap tahun. Padahal mentasnya nama Persikasi di kancah persepakbolaan nasional bisa menjadi "Brand Image" bagi nama daerah.

Lalu apa masalahnya? kedalaman skuad yang kurang mumpuni atau manajemen yang belum profesional?

Sepakbola saat ini sudah menjadi industri, klub sepakbola kudu dikelola secara profesional dan perlu dukungan elemen disekelilingnya. Memang sih pengelolaan klub tidak semudah apa yang dibayangkan. Bekasi mesti punya kultur sepakbola yang didukung faktor eksternal diluar manajemen mulai dari supporter, potensi daerah, peran Pemkab hingga infrastruktur.

Basis Supporter
Suporter seperti pemain kedua belas. Saat ini Persikasi sudah punya komunitas supporter militan yang menjadi sumber semangat para pemain. Keberadaan komunitas ini sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk sumber pendapatan. Melalui pemasukan tiket di pertandingan kandang, supporter yang mencintai klubnya pastinya rela membeli tiket, No Tiket No Game.

Penjualan jersey ataupun merchandise di official store resmi klub bisa juga menambah pundi-pundi. Meskipun nilai pendapatannya kecil dari sektor ini, penjualan jersey dan merchandise yang dikelola sendiri menjadi langkah maju sebuah klub menuju profesional.

Selain menjadi target selling, supporter bisa menjadi partner dalam memberikan saran mengenai arah kebijakan klub.

Potensi Daerah

Lebih dari 7000 perusahaan berdiri di Kabupaten Bekasi, dari skala kecil hingga besar. Ini sebenarnya peluang bagi manajemen dalam menggalang investor. Perlu kecakapan manajemen dalam melobi perusahaan dan menawarkan keuntungan yang didapatkan apabila mereka mau mensponsori Persikasi Kabupaten Bekasi di level kompetisi. Jadi gak selamanya makan duit hibah.

Peran Pemkab
Pemkab dan klub menjadi simbiosis mutualisme. Klub berprestasi dengan membawa nama daerah tentu menjadi kebanggan tersendiri. Untuk itu pemerintah daerah semestinya membantu klub sebagai perantara untuk mencarikan sponsor. Bukan hanya sekedar wacana putar otak, tapi mesti ada realisasinya.

Semua klub di Indonesia tidak mempunyai stadion sendiri sehingga harus menyewa ke pemerintah daerah. Disinilah peran Pemkab membantu klub dengan menggratiskan sewa ataupun memberikan potongan biaya sewa stadion saat klub bertanding.

Infrastruktur Klub

Peningkatan infrastruktur klub menjadi bagian penting menuju profesional. Restrukturisasi manajemen dengan menempatkan personel profesional yang lebih paham tentang pengelolaan klub sepakbola. Kerjasama secara masive dalam pembinaan bersama Askab PSSI dan klub binaan melalui kompetisi harus terus dilakukan sehingga muncul bibit pemain potensial yang bisa dipakai untuk mengarungi kompetisi.

***

Di akhir September 2022, Persikasi membuka semangat baru dan kembali menjaga ambisinya naik kasta ke liga 2, buaian target yang selalu dicanangkan setiap tahun.
semangat bertanding di liga 3 Jabar Seri 1... Semoga mimpimu terwujud....

Studio Radio Dakta, Jl. KH Agus Salim Nomer 77 Bekasi Timur, 26 September 2022.

Reporter : Ardi Mahardika
- Dilihat 6442 Kali
Berita Terkait

0 Comments