Zelensky Minta AS Kirim Jet: Mungkin Terakhir Anda Lihat Saya Hidup
DAKTA.COM - Presiden Volodymyr Zelensky meminta Amerika Serikat segera mengirimkan jet tempur untuk membantu Ukraina melawan Rusia. Zelensky menyatakan bahwa situasi kini kian bahaya.
"Ini mungkin terakhir kali Anda melihat saya hidup," ujar Zelensky saat berbincang dengan anggota parlemen AS untuk meminta bantuan melalui aplikasi Zoom pada akhir pekan lalu.
Dalam perbincangan satu jam itu, Zelensky memohon AS membantu Ukraina untuk memperkuat pertahanan, entah dengan mengirim jet tambahan, atau menerapkan larangan terbang di zona udara negaranya.
Beberapa hari belakangan, Zelensky terus menggaungkan permintaannya agar sekutunya memberlakukan zona larangan terbang di langit Ukraina demi mempersempit ruang gerak pasukan Rusia.
Meski demikian, NATO menolak permintaan itu. Menurut NATO, penutupan ruang udara itu akan memicu konflik lebih luas dengan Rusia.
Kini, Schumer mengatakan kepada Zelensky bahwa ia akan mengupayakan segala cara agar AS dapat segera mengirimkan jet ke Ukraina.
"Saya akan melakukan semua yang dapat saya lakukan untuk membantu pemerintah memfasilitasi pengiriman ini," ujar Schumer yang menjabat sebagai pemimpin mayoritas di Senat AS.
Sebagaimana dilansir Associated Press, AS kini sedang mempertimbangkan sejumlah skenario untuk mengirimkan jet tempur agar tak memancing emosi Rusia.
Salah satu skenario itu adalah mengirimkan F-16 AS ke negara-negara sekitar Ukraina yang kini sudah menjadi anggota NATO. Setelah itu, negara tersebut mengirimkan jet MiG yang dapat dikendarai oleh pilot Ukraina.
Namun, skenario ini terganjal dengan kekurangan produksi jet F-16. Kemungkinan, AS bakal meminta negara NATO untuk mengirimkan dulu MiG ke Ukraina, lalu meneken perjanjian terkait pemberian F-16.
Situasi semakin pelik karena saat ini, Taiwan berada di antrean terdepan untuk menerima F-16 dari AS. Washington bakal menghadapi dilema karena Taiwan juga sangat membutuhkan jet untuk menangkis ancaman China.
Menlu Antony Blinken kemudian mengindikasikan bahwa AS sedang memikirkan sejumlah cara lain. Pernyataan itu dilontarkan setelah Blinken bertemu dengan Menlu Ukraina, Dymtro Kuleba, di perbatasan Polandia.
Sembari menanti jalan keluar masalah jet ini, Kongres AS juga sedang mengebut pemberian paket bantuan militer dan kemanusiaan senilai US$10 miliar atau setara Rp144 triliun kepada Ukraina.
"Kami sedang membicarakan dan mengupayakan segala sesuatu," ucap Blinken.
Sumber | : | CNN INDONESIA |
- Jerman Tolak Usulan Larangan Visa Turis untuk Warga Rusia
- Balas Zelensky, Suriah Putus Hubungan Diplomatik dengan Ukraina
- Erdogan Ambil Sikap atas Penyerangan Masjid Al Aqsa Oleh Israel
- Uni Eropa: Militer Rusia Bertanggung Jawab Atas Kelangkaan Pangan Global
- Qatar Alokasikan Dana Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Ukraina
- Sekjen NATO: Pembunuhan Sipil di Bucha, Ukraina adalah Kebrutalan
- AS Resmi Nyatakan Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina
- WHO Konfirmasi Adanya Deltacron, Rekombinasi Delta dan Omicron yang Telah Menyebar di Eropa
- Pengungsi Ukraina Diperingatkan Bahaya Perdagangan Manusia
- Rusia Minta Bantuan Makanan dari China Kala Perang di Ukraina
- Hamas Kecam Keras Pertemuan Erdogan dengan Presiden Israel Herzog
- Kanada akan Sanksi 10 Orang Dekat Putin
- Alasan NATO Tak Tutup Zona Terbang Ukraina
- UNCHR: 1 Juta Orang Tinggalkan Ukraina dalam Sepekan
- UE Tanggapi Dugaan Rasisme Pengungsi Kulit Hitam Ukraina
0 Comments