Korsel Laporkan Kematian Pertama Pasien Covid-19 Varian Omicron
JAKARTA, DAKTA.COM : Korea Selatan melaporkan dua kasus kematian pertama pasien yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron. Kasus ini menimpa dua lansia di rentang umur 90-an.
Reuters melaporkan bahwa kedua orang ini baru diketahui terinfeksi Covid-19 varian Omicron setelah meninggal dunia.
Otoritas kesehatan Gwangju menyatakan bahwa pemerintah kini masih menyelidiki penyebab pasti kematian kedua pasien tersebut.
Korsel menjadi salah satu negara yang sempat mengalami lonjakan kasus Covid-19 setelah mendeteksi kemunculan varian Omicron.
Desember lalu, Korsel sempat mencetak rekor angka kematian akibat infeksi virus corona, yakni 109 kematian pada 23 Desember. Kala itu, Korsel juga melaporkan 36 kematian yang terjadi saat pasien menunggu ketersediaan ruang ICU.
Pada Minggu (2/1), Korsel mencatat penambahan 3.830 kasus Covid-19. Angka ini lebih rendah dibandingkan 22 Desember lalu, yang mana mencapai 7.450 kasus. Namun, Korsel tetap memutuskan memperpanjang aturan pembatasan jarak sosial selama dua pekan, mulai Jumat (31/12).
Perdana Menteri Korea Selatan, Kim Boo-kyum, mengatakan perpanjangan ini dilakukan untuk menekan laju penularan varian Omicron di Korsel. Pemerintah juga akan memberikan vaksin booster dan menyediakan lebih banyak tempat tidur di rumah sakit.
"Kita harus memiliki cadangan tempat tidur yang cukup, yang bisa mencakup sekitar 10 ribu kasus per hari, dan kita juga harus mempercepat suntikan booster dan vaksinasi anak-anak," katanya dalam pertemuan lembaga internal, seperti dikutip Reuters.
Kantor berita Yonhap melaporkan, secara keseluruhan Korsel sudah mengonfirmasi total 1.318 kasus varian Omicron hingga Senin (3/1).
Sumber | : | CNN INDONESIA |
- Malaysia Cabut Kewajiban Penjatuhan Hukuman Mati
- Dua Orang Israel Tewas Ditikam Warga Palestina
- Malaysia Hapus Kewajiban Masker di Pesawat
- China Ancam Balas Dendam jika AS Jual Senjata Rp16 T ke Taiwan
- Takut China-Rusia, Jepang Ngebut Produksi Massal Rudal Balistik
- PM Jepang Copot Menteri yang Punya Hubungan dengan Gereja Unifikasi
- Junta Militer Myanmar Didukung Rusia, Apa Alasannya?
- Jokowi ke China Atas Undangan Xi Jinping
- Korut Hentikan Impor Produk Pencegahan Covid-19 dari China
- 47 Negara Desak PBB Segera Terbitkan Laporan Penyelidikan Xinjiang
- Jet Tempur China Jatuh
- India Berjuang Selesaikan Masalah dengan Dunia Muslim
- Ekstremis Hindu Mau Hapus Situs Muslim di India, Termasuk Taj Mahal
- AS akan Bertindak Tegas Terhadap Uji Coba Rudal Korut
- Palestina: Penggerudukan Al-Aqsa oleh Israel Tindakan Penistaan
0 Comments