BEKASI, DAKTA.COM : Aplikasi pesan Telegram meraih keuntungan saat pesaing mereka, Facebook, WhatsApp, dan Instagram mengalami down pada Senin (4/10).

Telegram kedatangan 70 juta pengguna baru saat Facebook Cs mengalami troble selama enam jam. Hal ini disampaikan pendiri Telegram Pavel Durov pada Selasa (5/10).

Facebook menyampaikan permohonan maafnya dan menyatakan bahwa perubahan konfigurasi menjadi penyebab malapetaka itu.

Problem seketika membuat 3,5 miliar pengguna tidak dapat mengakses layanan pesan instan seperti WhatsApp, Instagram, dan Messenger.

Durov mengatakan, tingkat pertumbuhan harian Telegram melebihi batas kewajaran. “Kami menyambut lebih dari 70 juta pengungsi dari platform lain dalam satu hari,” terang Durov di saluran Telegramnya.

Durov mengatakan, beberapa pengguna di Amerika Serikat (AS) mungkin mengalami perlambatan karena banyaknya orang yang berjumlah jutaan yang ingin mendaftar di Telegram pada saat yang sama.

Namun demikian, Durov menggaransi bahwa mesinnya tetap bekerja seperti biasa untuk sebagian besar pengguna.

Sementara itu ketua antimonopoli Uni Eropa Margrethe Vestager mengatakan, pemadaman Facebook Cs menunjukkan media sosial membutuhkan banyak persaingan dari banyak perusahaan besar.