Oase Iman /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 22/05/2021 11:33 WIB

Cara Mempertahankan Iman Setelah Ramadhan

Ilustrasi Ramadhan [Foto : Pixabay]
Ilustrasi Ramadhan [Foto : Pixabay]
DAKTA.COM - Saat Ramadhan semua umat Islam berlomba-lomba mendapat pahala sebanyak-banyaknya dari Allah. Segala ibadah dilakukan semaksimal mungkin. Kini, Ramadhan telah berakhir tapi apakah kita masih bisa tetap beribadah seperti saat Ramadhan? Apakah bisa iman kita kuat seperti saat Ramadhan?
 
Yang terjadi di bulan Ramadhan adalah hati kita diperkuat, dijaga dengan amal baik, iman, dan kedekatan dengan Allah.
 
Berikut cara yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga iman setelah Ramadhan seperti dilansir About Islam (20/5):
 
1. Kesabaran
Melakukan amalan dan kebiasaan selama Ramadhan adalah bagian dari sesuatu yang sangat penting yang disebut sabr (kesabaran). Allah menyebutkan kesabaran berkali-kali dalam Alquran, misalnya dalam surat Ali ‘Imran ayat 146:
 
"Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar."
 
Ada satu hal yang bisa Anda lakukan di bulan Syawal. Nabi Muhammad saw bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan (penuh) lalu diikuti dengan berpuasa enam hari dalam bulan Syawal maka dia seperti berpuasa seumur hidup, (HR Muslim).”
 
2. Jenis Kesabaran
Kesabaran sebenarnya dibagi ke dalam kategori yang berbeda dan kita harus memahami apa kategori itu untuk menilai diri sendiri. Ibnu Qayyim mengatakan ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, ketika manusia memiliki kesabaran pada saat-saat sulit. Kedua, saat Anda mendorong diri Anda untuk mencapai sesuatu, Anda bersabar dalam setiap langkah. Ketiga, saat Anda menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang haram. Ini adalah jenis sabar karena Anda menahan diri dari dosa.
 
3. Cara mencapai kesabaran
Ada tiga hal yang dapat kita lakukan untuk memiliki sabar. Dalam hal ini, Ibnu Qayyim mengatakan coba untuk mengatasi kemalasan ketika kita mencoba untuk mencapai sabar dalam ibadah. Jadi, jika Anda menjalankan shalat lima waktu secara teratur yang perlu Anda lakukan adalah menambahkan beberapa shalat sunnah apa pun yang Anda bisa atur dan mencoba untuk fokus selama shalat.
 
Selanjutnya, pertahankan dan kerjakan sesuatu untuk melembutkan hati. Hati adalah pusat dan kunci manusia. Beberapa orang bahkan jika mereka mempraktikkan Islam dan mereka berdoa lima kali sehari, hati mereka bisa menjadi sangat keras.
 
Hati sebagian orang bisa mengeras melalui berbagai hal, misalnya jika Anda pernah melakukan dosa yang terus menerus dan Anda tidak bertaubat, maka akan terbangun penghalang antara Anda dan Allah. Kemudian, Anda harus bisa mengatur diri dari gangguan dunia. Terkadang, kita menjadi sangat terikat pada hal-hal duniawi. Kita harus berpegang teguh pada apa yang kita miliki.
 
Editor : Dakta Administrator
Sumber : republika.co.id
- Dilihat 20503 Kali
Berita Terkait

0 Comments