Sabtu, 16/06/2018 16:07 WIB
Hidayat: Pemimpin Bertakwa Akan Berikan Maslahat dan Sejahterakan Rakyat
JAKARTA, DAKTA.COM - Indikator keberkahan yang didapat dari negeri yang beriman dan bertakwa adalah dengan hadirnya pemimpin yang bertakwa di negeri tersebut.
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid saat menjadi khatib sholat Idulfitri di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (15/6). "Dengan adanya pemimpin bertakwa, yang bekerja secara profesional dan bertanggung jawab, dari dirinyalah berkah yang melimpah itu akan hadir. Karena seluruh potensi jiwa, raga, dan pikirannya adalah untuk memberikan maslahat dan mensejahterakan umat dan rakyatnya," terangnya.
Dengan takwanya, lanjut Hidayat, segala potensi dan sumber daya yang diamanahkan padanya akan dimaksimalkan untuk kemajuan bangsa dan negaranya. Dengan takwanya segala maksiat, mafsadat dan hal-hal yang membahayakan bangsa akan dihilangkan. "Melalui pemimpin seperti inilah Allah SWT akan melimpahkan berkah dari langit dan bumi. Karena dengan takwanya, ia mampu mengelola negara dengan baik," kata Hidayat.
Wakil Ketua MPR itu mencontohkan saat dulu Sunda Kelapa masih dikuasai oleh Portugis, rakyat Sunda Kelapa dijajah dan ditindas oleh penjajah Portugis. Hingga pada tahun 1527 M, Allah SWT menghadirkan seorang mujahid, pejuang, ulama, da’i, yang bernama Fatahillah atau Falatehan atau Sunan Gunung Jati, yang juga merupakan salah satu Wali Songo, untuk memimpin perjuangan membebaskan Sunda Kelapa. Hingga akhirnya Sunda Kelapa dapat dibebaskan dari Portugis pada tanggal 22 Juni 1527 M. bertepatan dengan 22 Ramadhan 933 H. Lalu kemudian Sunda Kelapa diubah oleh Fatahillah menjadi Jayakarta atau sekarang Jakarta, yang mengisyaratkan bahwa di Jakarta ketika itu sudah dikuasai oleh orang Indonesia, Jakarta dibersihkan dari kemaksiatan dan kerusakan yang dibawa oleh penjajah Portugis.
"Boleh jadi, menjadi isyarat bahwa Jakarta telah menjadi kota yang Islami, merujuk pada peristiwa Fathu Mekkah yang merupakan “Fathan Mubina” dalam sejarah Islam, sebuah pembebasan besar-besaran yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di Mekkah dan pembebasan besar-besaran juga dilakukan oleh Fatahillah di Jakarta," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Hidayat, ini juga merupakan isyarat bahwa di Jakarta ketika itu telah diteguhkan agama tauhid dan dihilangkan segala bentuk kesyirikan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di Mekkah ketika itu. **
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis DPD PKS |
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
0 Comments