Kajian Keislaman /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 19/05/2015 14:07 WIB

Rusydan Abdul Hadi Syahid di Suria

Rusydan Abdul Hadi
Rusydan Abdul Hadi

SOLO_DAKTACOM: Putra Sulung Dr Amir Mahmud MA, Rusydan Abdul Hadi atau dikenal dengan panggilan Abu Sayyaf dikabarkan gugur Syahid -insya Allah- di Suriah pada hari Jum’at (15/5/2015) yang penuh berkah.

Kabar tersebut disampaikan oleh Dr Amir Mahmud, ia menggambarkan bahwa putranya itu adalah anak kebanggaan yang rela meninggalkan bangku kuliah di Universitas Islamabad, Pakistan untuk berjihad demi membela kaum Muslimin dari pembantaian rezim Syiah Nushairiyah, Bashar Al-Assad di Suriah.

“Kepergiannya meninggalkan kampusnya dikarenakan cinta jihadnya tuk mencapai kemuliaan. Perhatian akan kepedulian umat dan mengusung penegakkan syariah menjadikan program hidupnya terfokus kepada jihad,” kata Dr Amir Mahmud MA, Senin (18/5/2015).

Rusydan berhijrah ke bumi Khilafah pada medio tahun 2013, sebelum konflik dan bara fitnah mencuat di tengah medan jihad.

Serangan udara berkali-kali jatuh di dekatnya. Pada serangan yang ke tiga dia tidak lagi menyahut dan di sanalah dia syahid dalam keadaan menyelamatkan pasukannya dengan perlawanan yang dahsyat. Allahu Akbar! Beliau syahid di Jabal Khalifah

Sebagai mujahid yang cukup lama berada di bawah Naungan Daulah Islamiyah, Rusydan pun diamanahi memimpin dua Sariyah. Saat melakukan pertempuran di sekitar Jabal Khalifah, Rusydan sebagai komandan mendapati salah seorang mujahid terluka dan ia berusaha menolongnya. Namun, serangan pesawat udara dari musuh-musuh Islam membombardir wilayah tersebut.

“Serangan udara berkali-kali jatuh di dekatnya. Pada serangan yang ke tiga dia tidak lagi menyahut dan di sanalah dia syahid dalam keadaan menyelamatkan pasukannya dengan perlawanan yang dahsyat. Allahu Akbar! Beliau syahid di Jabal Khalifah,” ungkap Dr Amir Mahmud.

Dr Amir Mahmud juga mengabarkan, bahwa tiga bulan menjelang Syahidnya, Rusydan sempat menikah di Suriah. Ia menjadi menantu yang juga seorang mujahid di Suriah.

“Anak dan mertua yang selalu menjadi sahabat dan teman dalam kearaban di medan jihad. Rusydan anak yang baik, tidak banyak bicara, rendah hati dan sayang pada keluarga. Meskipun dia banyak berada di medan tempur sebagai pemimpin, dia selalu memikirkan masalah yang terjadi di majmuah,” imbuhnya.

Dr Amir Mahmud mengungkapkan rasa bahagia atas Syahidnya Rusydan. Putra sulungnya itu telah melanjutkan langkah perjuangan yang dilalui Dr Amir Mahmud dahulu, yakni berjihad di Afghanistan. Sementara Rusydan berjihad di Suriah menggapai cita-citanya untuk Syahid di jalan Allah.

Editor :
Sumber : Panjimas.com
- Dilihat 3154 Kali
Berita Terkait

0 Comments