Kamis, 26/10/2017 13:00 WIB
Pameran Budaya Maritim Indonesia Hadir di Eropa
JAKARTA_DAKTACOM: Salah satu rangkaian kegiatan sebagai Negara Tamu atau Guest Country di Festival Seni Europalia, Indonesia menggelar Pameran Kingdoms of the Sea Archipel di Liege, Belgia.
Pameran dengan tema budaya maritim ini diselenggarakan di Museum La Boverie di Liege, Belgia, dari tanggal 25 Oktober hingga 21 Januari 2018. Sebanyak 248 artefaks dari koleksi Museum Nasional Indonesia dan beberapa museum provinsi, antara lain dari museum di Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Jambi dan Bali, telah dibawa langsung untuk ditampilkan pada pameran ini.
Pameran Kingdoms of the Sea Archipel menjadi kegiatan budaya yang penting, dengan latar belakang bahwa sejarah dan peradaban bangsa Indonesia selalu lekat dan tidak lepas dari budaya maritim yang merupakan bagian dari identitas bangsa Indonesia.
Sebagai negara kepulauan dengan 17.000 pulau dan 81.000 km panjang garis pantai, pameran maritim menjadi sebuah kesempatan penting untuk menampilkan identitas bangsa Indonesia yang penting dan lama terlupakan.
Pameran ini berupaya menggambarkan warisan sejarah maritim yang tersebar di seluruh Indonesia. Pameran menampilkan beberapa tahap sejarah maritim dari periode kuno (3000 SM hingga awal Masehi), periode pramodern (awal Masehi hingga abad ke-16), periode awal modern (abad 16-18 M) hingga periode modern (abad 18 hingga sekarang).
Pada tahap pertama dari pintu masuk pameran ditampilkan berbagai hasil pameran dari masa Austronesia yang menampilkan benda-benda seni dari batu dan perunggu, hasil pertukaran diaspora dari Austronesia dan Melanesia. Banyak produk budaya yang ditampilkan, antara lain kapal, penggalan lukisan dari dinding gua, seni dari batu, nekara, dan moko.
Untuk memeriahkan pameran ini, Indonesia membawa serta sebuah kapal yang dirakit langsung di Museum La Boverie. Adalah Kapal Padewakang, yang dibangun oleh para pembuat kapal tradisional yang didatangkan langsung dari Sulawesi.
Kapal Padewakang ini dipilih sebagai ikon budaya maritim di museum ini karena merupakan cikal bakal dari kapal Pinisi yang telah dikenal luas. Padewakang adalah kapal tradisional hasil budaya maritim Indonesia sebelum akhirnya berkembang oleh pengaruh modern yaitu kapal yang menggunakan mesin.
Kapal dengan ukuran panjang 11 m, tinggi 7 meter, dan lebar 4 meter ini dibangun di Museum La Boverie dan merupakan kapal ketiga yang dibuat untuk ditampilkan di luar Indonesia setelah dua kapal sebelumnya dibangun dan dilayarkan ke Australia.
Keberadaan Kapal Padewakang juga menjadi daya tarik tersendiri pada pameran ini karena nilai sejarah dan keunikan kapal ini menjadi suatu hal yang baru di Eropa yang telah mengambil bagian dalam pembentukan sejarah maritim Indonesia.
Editor | : | |
Sumber | : | kemdikbud.go.id |
- PINTU Incubator Mempersembahkan Kurasi 7 Brand Fesyen Indonesia di Runway JF3 Fashion Festival 2022
- Gamelan Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
- Ini Temuan Sementara Tim Peneliti di Stasiun Bekasi
- Tujuh Sumur Tua di Kranggan Resmi Dijadikan Cagar Budaya
- Menpora Harapkan Milenial Lebih Mengenal Wayang Kulit
- Keren, Tari Topeng Bekasi Tampil di Pesona Nusa Dua Fiesta 2019 di Bali
- Pemkot Jaktim Gelar Kompetisi Seni dan Budaya Pelajar
- Pepadi Minta Pemkab Bekasi Fasilitasi Seni Pedalangan
- Budi Euy Dongeng Keliling 3 Provinsi
- Pemkab Bekasi Akan Inventarisasi Makanan Khas Bekasi
- BAZNAS Pamerkan Kerajinan Tangan Mustahik Ende
- Budayawan Harap Kota Bekasi Miliki Identitas Seni Budaya
- IKM Batik Indonesia Akan Pamerkan Produk ke Paris
- Pahami Trik Renovasi Rumah Agar Tidak Menguras Kantong
- Film 212 The Power of Love Bangkitkan Ghiroh Perjuangan Islam
0 Comments