Rabu, 02/08/2017 11:15 WIB
OKI Dukung RI untuk Lindungi Kompleks Masjid Al-Aqsa
ISTANBUL_DAKTACOM: Umat Islam harus bersatu dan mengambil tindakan konkrit untuk membantu Palestina. Indonesia mengutuk keras pembatasan beribadah di Masjid Al Aqsa dan kekerasan yg telah memakan korban
Demikian disampaikan Menlu Retno L.P. Marsudi pada Pertemuan Terbuka Luar Biasa Komite Eksekutif OKI di Istanbul, Turki (01/08).
Pertemuan Luar Biasa Komite Eksekutif OKI dilakukan antara lain atas usulan Indonesia dan beberapa negara lain, terutama negara anggota Komite Eksekutif. Pertemuan dilakukan untuk merespon kekerasan dan pembatasan Israel terhadap jamaah yang beribadah di Kompleks Masjid Al-Aqsa.
Menlu Retno menegaskan bahwa kejadian di Kompleks Masjid Al-Aqsa adalah refleksi dari kebijakan kekerasan yang melanggar HAM dan dampak dari pendudukan ilegal Israel yang berkelanjutan di Palestina.
"Apakah kita akan membiarkan kejadian seperti di Al-Aqsa terus berulang? Kita tidak bisa membiarkan hal ini terus terjadi," tegasnya di hadapan para Menlu OKI.
Menlu menekankan perlunya negara anggota OKI menggunakan berbagai forum termasuk Dewan Keamanan PBB, untuk memberikan tekanan kepada Israel agar mengubah kebijakan kekerasan yang diterapkan di Palestina, dan mematuhi semua resolusi PBB terkait Palestina.
Selain itu, Menlu juga mengusulkan agar OKI dapat segera meminta Dewan HAM PBB di Jenewa untuk mengadakan pertemuan khusus untuk membahas situasi pelanggaran HAM di Al-Aqsa.
"Insiden yang terjadi di Al Aqsa bukanlah yang pertama, namun merupakan bentuk kekerasan, pendudukan ilegal dan juga tindakan yang melanggar hak asasi manusia yang harus dipertanggung jawabkan oleh Israel," tuturnya.
Lebih lanjut ditegaskannya, Israel harus mengembalikan stabilitas dan memastikan status quo terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa. Menlu Retno mengusulkan agar OKI mengambil langkah untuk memberikan perlindungan internasional terhadap kompleks Al-Aqsa, sebagai kompleks suci bagi 3 agama termasuk Islam dan sebagai situs warisan dunia.
"Organisasi Kerja Sama Islam harus secara kolektif mengupayakan perlindungan internasional terhadap komplek Al-Aqsa guna mencapai keamanan, perdamaian dan stabilitas berkelanjutan di Kompleks Al-Aqsa dan Palestina," tegas Menlu.
Menlu juga memanfaatkan pertemuan di Istanbul untuk menegaskan kembali pentingnya digulirkannya kembali perundingan perdamaian berdasarkan prinsip two state solution.
Pertemuan telah menghasilkan Final Communique yang memuat berbagai masukan Indonesia.
Sebelum Pertemuan Terbuka Luar Biasa Komite Eksekutif ini, Menlu Retno telah memanggil seluruh perwakilan OKI di Jakarta. Selain itu OKI juga telah mengadakan Pertemuan Tingkat Perwakilan Tetap OKI di Jeddah, Arab Saudi, tanggal 24 Juli 2017 juga untuk membahas perkembangan situasi di Al Aqsa.
Editor | : | |
Sumber | : | kemlu.go.id |
- Memperingati 76 Tahun Perlawanan Palestina, ARI-BP Akan Gelar Aksi di Kedubes AS
- Ustadz Salim A Fillah dan Seluruh Mitra HNI Mengajak Masyarakat untuk Terus Dukung Palestina
- ARI-BP Segera Luncurkan Dua Program Bantuan Kemanusiaan bagi Rakyat Palestina
- ARI BP Bakal Gelar Aksi Bela Palestina saat Lahirnya UUD 1945 di Patung Kuda
- Ribuan Orang Gelar Aksi Solidaritas untuk Gaza di Depan Kedutaan Besar AS
- ARI-BP Kecam Israel atas Tewasnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran
- Bukti Penggunaan Fosfor oleh Israel di Gaza Menguat
- Uni Emirat Arab Bebaskan Aturan Wajib Masker
- OKI Kutuk Serangan Bom ke Masjid Herat Afghanistan
- Negara-negara Arab Murka Politikus India Hina Nabi Muhammad
- Arab Saudi Larang Warganya Terbang ke Indonesia
- Paspor Elektronik Baru Arab Saudi
- Museum Holocaust di Sulut, MUI: Waspadai Israel Memanfaatkan Kondisi Ekonomi Nasional
- Jemaah Indonesia Bisa Langsung Umroh Tanpa Karantina dengan Syarat Ini
- Dicabutnya Larangan Terbang Langsung ke Saudi
0 Comments