Rabu, 26/07/2017 14:01 WIB
Pemuda Muhammadiyah Tak Percaya Polri atas Kasus Novel
JAKARTA_DAKTACOM: Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil AS menyatakan ketidak percayaan mereka terhadap kepolisian dalam mengungkap kasus penyerangan Novel Baswedan.
"Kami mendorong adanya pembentukan tim gabungan pencari fakta secara independen karena kami menilai kinerja kepolisian tidak serius dalam menangani kasus ini. Makanya kami menduga adanya tarik menarik dengan kasus yang sedang ditangani oleh Novel," katanya pada Rabu (26/7).
Dahnil bahkan menduga adanya kepentingan terselubung dari aparat kepolisian untuk menghentikan kasus ini, apalagi jika melihat latar belakang Novel yang juga mantan anggota kepolisian.
"Jika dibandingkan antara kasus penyerangan Novel dengan aksi terorisme yang lebih rumit justru malah dapat diungkap dengan cepat oleh mereka. Ini kan jelas menunjukkan adanya kepentingan terselubung untuk menghentikan kasus ini," ungkapnya.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Koordinator Kontras, Haris Azhar mengungkapkan jika tim gabungan yang telah dibentuk oleh Polri dan KPK sama sekali tidak pernah menghubungi Novel untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap dirinya.
"Kami menyayangkan lambatnya kepolisian dalam mengungkap kasus ini dan menduga adanya saling sandera atas sejumlah kasus-kasus yang ditangani oleh Novel oleh beberapa kelompok tertentu," katanya.
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments