Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Senin, 12/06/2017 10:00 WIB

Dua Bank Syariah Siap Masuk Bursa Saham

bni syariah
bni syariah
JAKARTA_DAKTACOM: Tak mau bergantung pada induk usaha dan nasabah ritel, dua bank syariah berambisi mendulang dana segar dari bursa saham dengan menggelar penawaran saham perdana (IPO). Mereka adalah PT Bank BRI Syariah dan PT Bank BNI Syariah.
 
Direktur Utama BRI Syariah Mochammad Hadi Santoso mengatakan, pihaknya telah memasang rencana IPO sejak tahun lalu. 
 
"Kami berupaya mencari tambahan modal sendiri, tahun depan kami ingin IPO," ujarnya, akhir pekan.
 
Agar rencana berjalan mulus, BRI Syariah telah membentuk tim khusus untuk mematangkan rencana IPO. Sebagai langkah awal, bank ini menargetkan mampu menyerap dana sekitar Rp 1 triliun dari penawaran saham perdana yang ditargetkan terwujud di 2018.
 
Dana IPO bakal digunakan BRI Syariah untuk meningkatkan pembiayaan, khususnya segmen komersial dan infrastruktur. Per April 2017, pembiayaan BRI Syariah tumbuh 4,98% menjadi Rp 18 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara, dana pihak ketiga (DPK) naik 24,53% menjadi Rp 23,49 triliun.
 
Dari sisi modal, modal inti perseroan ini tercatat Rp 2,44 triliun. Prediksi BRI Syariah, dana IPO bakal mendongkrak modal inti sehingga perseroan bisa naik kelas menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) III dengan modal inti minimum Rp 5 triliun.
 
Sementara, BNI Syariah menyatakan masih menimbang rencana IPO. Direktur BNI Syariah, Dhias Widhiyati bilang, IPO menjadi proses lanjutan setelah mengantongi suntikan modal dari sang induk, Bank Negara Indonesia (BNI), di tahun ini.
 
BNI Syariah menargetkan mendapat suntikan modal dari induk sebesar Rp 500 miliar di tahun ini. Asal tahu saja, selain IPO, BNI Syariah mengkaji opsi untuk menggandeng investor strategis. Gambaran saja, saat ini modal inti sebesar Rp 2,4 triliun. Pasca suntikan dana, rasio kecukupan modal (CAR) menjadi 18% dari sebelumnya 14,6%. Per April 2017, BNI Syariah mencatat pembiayaan Rp 22,26 triliun, naik 22,26%. Sementara DPK tumbuh 29,05% jadi Rp 27,41 triliun.
Editor :
Sumber : Kontan.co.id
- Dilihat 1848 Kali
Berita Terkait

0 Comments