Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 09/06/2017 10:00 WIB

LPG 3 Kg Nanti Hanya Diperuntukkan bagi Penerima KKS

gas habis
gas habis
JAKARTA_DAKTACOM: Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menegaskan pemberian subsidi liquefied petroleum gas akan terintegrasi dalam Kartu Keluarga Sejahtera atau KKS.
 
Puan mengatakan sejauh ini Kementerian Sosial dan Kementerian ESDM terus melakukan untuk membahas bagaimana agar subsidi elpiji 3 kg terintegrasi dan masuk ke dalam KKS.
 
"Tapi apakah akan diberikan dalam bentuk barang atau tunai yang diambil melalui kartu, ini yang akan dikoordinasikan oleh kementerian terkait selanjutnya," ujarnya di Kompleks Parlemen, Kamis (8/6).
 
Terkait dengan waktu pengintegrasian, Puan mengatakan pemerintah masih mengkaji rencana tersebut, hal ini dimaksudkan agar tidak ada masyarakat yang dirugikan saat penerapan subsidi liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg dalam KKS diterapkan.
 
“Ini kita lagi hitung kajiannya apakah memungkinkan pada tahun ini atau tahun depan. Semua itu dikaji dengan baik,”pungkasnya.
 
Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan berencana menyerahkan penyaluran subsidi LPG 3 kilogram kepada Kementerian Sosial (Kemensos). Tujuannya supaya penyaluran subsidi LPG 3 kg bisa tepat sasaran.
 
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara mengatakan mekanisme penyaluran subsidi memang akan terus diperbaiki dengan harapan lebih tepat sasaran. Perbaikan tersebut mencakup beberapa hal seperti data jumlah penerima, penyaluran dan distribusi subsidi.
 
Suahasil memaparkan, sejumlah komponen tersebut harus dikombinasikan, pasalnya pemerintah ingin memastikan penerima subsidi benar- benar yang terdata.
 
"Memperbaiki supaya tepat sasaran saua rasa itu bisa dilakukan dengan tiga hal tadi. Semuanya harus dikombinasikan," kata Suahasil di Jakarta, Rabu (7/6).
 
Dia memberi contoh mekanisme itu pernah diterapkan dalam kebijakan terhadap konsumen listrik 900 VA. Sebelumnya PLN telah mengindentifikasi rumah tangga yang dianggap mampu. BKF juga memiliki data yang kurang lebih bisa mendukung data yang dimiliki perusahaan listrik negara tersebut.
 
"Nah akhirnya data itu dipakai dalam mempertajam penerima 900 VA. Memastikan pelanggan listrik hanyalah rumag tangga yang ada di dalam data," jelas Suahasil.
 
Berdasarkan pengalaman tersebut, pemerintah akan mengimplementasikan kebijakan itu supaya subsidi benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
 
Selain mengenai subsidi, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani juga menjelaskan tentang anggaran senilai Rp2,2 triliun dalam RAPBN 2018 untuk memenuhi kebutuhan Asian Games.
Editor :
Sumber : Bisnis.com
- Dilihat 1483 Kali
Berita Terkait

0 Comments