Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 10/05/2017 08:00 WIB

Ramadhan Dorong Optimisme Konsumen

Ilustrasi Pasar Tradisional
Ilustrasi Pasar Tradisional
JAKARTA_DAKTACOM: Sejalan dengan makin dekatnya bulan puasa dan Lebaran tahun ini, optimisme konsumen meningkat di bulan April 2017. Hal ini tercermin dari hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI). 
 
BI melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2017 naik menjadi 123,7 poin, dari bulan sebelumnya yang sebesar 121,5 poin.
 
Peningkatan IKK bersumber dari kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini yang sebesar 3,4 poin menjadi sebesar 112,1. Peningkatan itu dipengaruhi oleh peningkatan indeks ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama masing-masing sebesar 3,6 poin, 3,4 poin, dan 3,1 poin.
 
Peningkatan IKK juga bersumber dari kenaikan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang (Oktober) sebesar 1 poin. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan indeks ekspektasi kegiatan usaha dan ekspektasi penghasilan masing-masing sebesar 2,4 poin dan 1,4 poin. Hanya indeks indeks ekspektasi lapangan kerja yang alami penurunan 0,9 poin.
 
Hasil survei juga menunjukkan, konsumen memperkirakan adanya tekanan harga pada tiga bulan (Juli) mendatang yang meningkat. "Hal itu dipengaruhi oleh perkiraan belum kembali normalnya harga pasca Lebaran serta adanya tekanan terkait periode tahun ajaran baru," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Selasa (9/5).
 
Peningkatan optimisme konsumen itu sejalan dengan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan data BPS, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di kuartal kedua tahun ini diperkirakan 112,72 poin, jauh lebih tinggi dibanding kuartal pertama yang sebesar 102,27 poin.
 
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, peningkatan tersebut didorong oleh perkiraan peningkatan pendapatan rumah tangga dan rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta.
 
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, meningkatnya keyakinan konsumen dan tendensi konsumen bisa mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal kedua tahun ini, sehingga lebih tinggi dari kuartal pertama yang hanya tercatat 4,93% year on year (YoY).
 
Meski demikian, Lana melihat adanya risiko yang bisa menghambat konsumsi masyarakat, yaitu kelanjutan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) 900 volt ampere (VA) pada bulan Mei ini.
Editor :
Sumber : Kontan.co.id
- Dilihat 1216 Kali
Berita Terkait

0 Comments