Nasional / Pendidikan /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 31/01/2017 16:22 WIB

Jadikan Belajar Alquran Semakin Mudah dengan Neuro Nadi

NEURO NADI INDONESIA
NEURO NADI INDONESIA
Bentuk ketaqwaan dalam keluarga dapat terlihat dari kebiasaan menjadikan Alquran sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Seiring perkembangan zaman, interaksi diri dengan Alquran tidak jarang mengalami kelesuan. 
 
Maka dari itu, agar semua nilai dalam Alquran meliputi akhlakul karimah dalam keluarga, masyarakat dan bernegara menuju puncak kepribadian taqwa tetap terjaga, banyak metode pembelajaran Alquran bermunculan. 
 
Inovasi terbaru dalam belajar Alquran kini hadir dengan metode Neuro Nadi Indonesia (NNI) sebagai solusi belajar Alquran sepanjang hayat. NNI berasal dari inisiasi Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd, Rikha Indah Sari, Dr. Dirgantara Wicaksono serta Ustadz Qr Jalaluddin bin Haji Hasanuddin dan berdiri pada 24 November 2016. 
 
Program yang dikembangkan antara lain yakni Nadi Quranic Pranatal Education Centre (untuk stimulasi Alquran dalam kandungan), Nadi Quranic Childcare Centre (untuk anak berusia 1000 hari pertama hingga 4 tahun), Nadi Quranic Playtime Centre (untuk siswa anak-anak berusia 4-6 tahun), Nadi Quranic Learning Centre (untuk siswa berusia 7-70 tahun), dan Nadi Quranic Tahfidz Centre (untuk program hafalan Alquran).
 
“Metode Neuro Nadi Indonesia ini membuat para pembelajar lebih disiplin membaca Alquran dengan tajwid yang benar. Selain itu, penggunaan alat bantu ketuk membantu pembelajar dalam menghafalkan Alquran dengan lafadz harakat yang sempurna ,” tutur Oki saat ditemui Radio Dakta pada Selasa (31/1) dalam acara peluncuran PT. Neuro Nadi Indonesia di Hotel Balairung, Matraman Jakarta Timur.
 
Metode NNI ini juga terinspirasi dari Al Baghdadi Neuro Nadi Al Hafiz Program dari Malaysia agar bisa menciptakan Hafazan Alquran andalan.
 
“Metode Neuro Nadi Indonesia ini memadukan keseimbangan antara kerja otak kanan dan kiri dengan penggunaan modul yang telah tersusun secara terstruktur sehingga Alquran mampu dihafalkan secara cepat dan juga acak,” pungkas Jalaluddin dengan logat Melayunya yang kental. 
 
Editor : Dakta Administrator
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 7472 Kali
Berita Terkait

0 Comments