Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 24/04/2015 10:15 WIB

Jalur Tol Becakayu Menjawab Kemacetan 25 Tahun Ke Depan

Pemerhati Kebijakan dan Pelayanan Publik Bekasi, Didit Susilo
Pemerhati Kebijakan dan Pelayanan Publik Bekasi, Didit Susilo
BEKASI_DAKTACOM: Perubahan jalur tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) untuk menjawab kemacetan 25 tahun ke depan, semata-mata bukan untuk menjaga estetika sepanjang Jl. A Yani yang ada di Kota Bekasi, namun lebih untuk mengantisipasi simpul kemacematan.
 
"Eksisting lapangan sudah tidak sesuai, apalagi 25 tahun ke depan sepanjang Jl. Ahmad Yani rawan kemacetan karena banyak persilangan perlintasan," ujar Pemerhati Kebijakan dan Pelayanan Publik Bekasi, Didit Susilo, Kamis (23/04/15).
 
Menurutnya, sepanjang Jl. A Yani yang saat ini kerap dijadikan kegiatan rutin Car Free Day, kondisi eksistingnya ada persilangan jalur dibeberapa perempatan, seperti perempatan jembatan layang Summarecon, Kayuringin, BPC hingga pintu keluar Tol Bekasi Barat.
 
Di jalur tersebut juga ada Stadion Patriot Purnawarman, perkantoran, pusat perbelanjaan, RS Mitra yang secara otomatis akan terganggu, jika ada kegiatan pemancangan tiang layang. 
 
Sedangkan kondisi eksisting lebar jalan tak kurang dari 10-16 meter, sudah termasuk pendistrian dan pagar gedung perkantoran, serta gorong-gorong saluran. 
 
“Perubahan rencana awal di sepanjang Jl. A Yani pastinya sudah dikaji para ahli tata kota, tinggal Kementrian PU yaitu Dirjen Cipta Karya memperkuat dengan payung hukumnya,” jelas Didit. 
 
Ia menambahkan bahwa, Pemkot Bekasi sudah memiliki foto udara yang bisa menjadi rujukan bagaimana membuat grand desain, pengalihan jalur tersebut disesuiakan dengan kondisi riel di lapangan.
 
Pemancangan tiang beton di Sumber Artha hingga Jaka Sampurna, Kota Bekasi, yang merupakan pengerjaan mega proyek tol layang Becakayu tahap I, sudah dilakukan. 
 
Dari sumber terkait rencananya, jalur yang semula akan melalui Jl. A Yani sepanjang 1 kilo meter lebih, akan dirubah melalui jalur Jl. Kemakmuran, Jl. Perjuangan dan berakhir di Ganda Agung. 
 
“Konsep pengalihan tersebut yang berakhir di Ganda Agung, juga akan menjadi alternatif baru jalan pintas dari kawasan Bekasi Timur, Bekasi Bagian Utara ke arah Cawang dan Kampung Melayu,” jelasnya.
 
Pembangunan Jl tol layang Becakayu tidak jalan sama sekali sejak tahun 1997 sebelum reformasi. Mega proyek sepanjang 21,1 km tersebut, bernilai sebesar Rp. 6 Triliun.Bahkan persis di bawah tiang pancang berdiri bangunan liar yang saat ini sudah ditertibkan.
 
 
Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 1905 Kali
Berita Terkait

0 Comments