Kamis, 22/12/2016 10:00 WIB
Perokok Anak di Indonesia Masih Tinggi
JAKARTA_DAKTACOM: Sebanyak 31,89 persen anak Indonesia berusia lima hingga 17 tahun tercatat sebagai perokok aktif yang mengkonsumsi rokok sebanyak 70 batang dalam seminggu.
"Tingginya rokok yang dikonsumsi anak dalam seminggu menunjukkan tingkat kebahayaan dan ancaman bagi generasi muda Indonesia," ujar Kepala Biro Perencanaan dan Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Titi Eko Rahayu saat ditemui di kantor Kementerian PPPA, Jakarta, Rabu (21/12).
Menurut dia, persentase 31,89 persen anak berusia 5-17 tahun yang merokok 70 batang per minggu, terjadi pada anak laki-laki maupun anak perempuan.
Sementara itu, kata dia, anak yang merokok sebanyak satu hingga enam batang per minggu tercatat hanya 3,55 persen. Sedangkan anak yang merokok sebanyak 7-20 batang per minggu sebanyak 17,35 persen.
Lalu anak yang merokok sebanyak 21-35 batang per minggu mencapai 18,37 persen, dan yang merokok 36-70 batang per minggu tercatat sebanyak 28,84 persen.
Titi mengatakan, rokok mempunyai dampak buruk terhadap kesehatan seseorang. Selain dampak jangka pendek, ada juga dampak kesehatan yang akan dirasakan dalam jangka panjang.
Selain itu, lanjutnya, dampak rokok terhadap anak-anak juga sama buruknya seperti terhadap orang dewasa.
"Sebab sekitar 1,17 persen anak berusia 5-17 tahun merupakan perokok aktif atau pecandu rokok, karena mereka merokok setiap hari," ungkap Titi.
Lebih lanjut, kata dia, persentase tertinggi anak berusia 5-17 tahun yang merokok 70 batang per minggu berada di perdesaan sebesar 34,93 persen. Sedangkan anak di perkotaan merokok 36-70 batang per minggu tercatat sebanyak 28,71 persen.
Editor | : | Azeza Ibrahim |
Sumber | : | Antaranews |
- Jahe Merah Minuman Herbal Menjaga Imunitas
- Tingkatkan Imunitas Hadapi Covid, Ustaz Fadlan Garamatan Perkenalkan Terapi Woukouf
- Ridwan Kamil Nilai Kota Bekasi Patuh Menerapkan Prokes
- Uji Klinis Fase III Vaksin Sinovac Belum Usai, Kok BPOM Sudah Kasih Izin?
- Besok, 7 Daerah di Jawa Barat Mulai Vaksinasi. Termasuk Kota Bekasi
- Besok, Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Sinovac
- BPOM Restui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac
- Ini Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China
- Anies Ungkap Ada 17 Ribu Kasus Aktif COVID di DKI, Tertinggi Selama Pandemi
- MUI Pusat Tetapkan Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac Halal dan Suci
- Ibu Hamil Terpapar Covid 19, Ini Penjelasan Mitra Keluarga Bekasi
- 67 Kasus Positif Baru di Klaster Keluarga DKI Usai Libur Panjang 2020
- Ridwan Kamil Intruksikan, Pekan Ini Bupati dan Wali Kota Gelar Simulasi Vaksinasi Covid
- DKI Jakarta Tambah 3 RS Rujukan, Antisipasi Lonjakan Pasien Covid
- RS Penuh, Pemerintah Diminta Siapkan Opsi Seleksi Pasien ICU
0 Comments