Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 23/09/2016 10:30 WIB

KPAI dan BNN Ajak Persatuan Artis Jauhi Narkoba

KPAI dan BNN Ajak Artis Jauhi Narkoba
KPAI dan BNN Ajak Artis Jauhi Narkoba
JAKARTA_DAKTACOM: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menginiasi lahirnya komitmen bersama artis di Indonesia untuk melindungi anak dari bahaya narkotika, kejahatan seksual, pornografi dan penelantaran anak. 
 
Komitmen tersebut diwujudkan melalui  penandatanganan pakta integritas oleh puluhan artis yang tergabung dalam Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) seusai Diskusi terbatas di kantor KPAI, Kamis (22/9).
 
Dalam acara tersebut, didahului paparan narasumber yang disampaikan Ketua KPAI Asrorun Ni’am Sholeh dan Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Polisi  Ali Johardi Wirogioto. 
 
Deklarasi ini disampaikan menyusul kasus mantan Ketua Umum PARFI Gatot Brajamusti yang terlibat penyalahgunaan narkotika. Selain itu, deklarasi dilakukan sebagai komitmen untuk melindungi anak dari bahaya penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
 
"Narkoba kini menyasar tokoh dan publik figur, padahal mereka itu sosok yang memiliki pengikut dan fans yang banyak," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh saat membuka acara tersebut.
 
Menurutnya, deklarasi dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap tanggung jawab pemenuhan hak dasar dan perlindungan anak. Keterlibatan para artis ini penting lantaran mereka adalah teladan bagi publik. Ditambah, kondisi artis seolah akrab dengan penelantaran, pornografi, narkoba, kawin cerai, seks bebas, dan pelanggaran lainnya.
 
“Penyimpangan perilaku dengan melakukan kejahatan seksual dan menyalahgunakan narkoba itu gangguan yang mengancam tumbuh kembang anak,” jelasnya.
 
Ditambahkannya, sebagai publik figur, artis harus memberi keteladanan yang baik dan untuk itu komitmen para artis Indonesia untuk pemastian pemenuhan hak anak, komitmen anti narkoba, perang terhadap kejahatan seksual, pornografi, dan penelantaran anak menjadi sangat strategis.
 
“Ada puluhan artis yang berkomitmen untuk menyatakan komitmen bersama,” katanya.
 
Ditambahkannya, masyarakat harus diedukasi agar tidak muncul permisivitas di tengah masyarakat bahwa aktris sangat identik dengan narkotika. Masyarakat akan meniru tingkah polah selebritas, termasuk dalam narkotika. Oleh sebab itu, menurutnya, akan sangat berbahaya jika peredaran narkotika di lingkungan artis, tidak segera dihentikan.
 
"Ini tidak boleh terjadi. Saya yakin, PARFI akan mendukung upaya pemberantasan narkotika di masyarakat kita," tegasnya.
 
Menanggapi hal itu, Ketua Umum PARFI yang baru, Andryega Da Silva, mendukung pemberantasan narkotika di lingkungan artis. Bahkan, katanya, PARFI siap dites urine untuk membuktikan bahwa organisasinya bersih dari kasus tersebut. 
 
"Kami sadar sebagai publik figur sangat rentan sekali disalahgunakan oleh pengguna atau bandar narkotika. Saya akan komitmen bahwa nanti kami akan menyampaikan permohonan kepada BNN, di awali dari ketua, pengurus, kami siap untuk dilaksanakan test urine," katanya. 
 
Pengganti Gatot Brajamusti ini menyatakan komitmen tersebut tidak hanya tes urine, melainkan juga dalam bentuk kerja sama lain dengan Pemerintah.
 
"Kita siap bekerja sama dengan BNN, KPAI dan lembaga terkait," tambahnya. 
 
Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan BNN, Irjen Ali Johardi Wirogioto mendukung deklarasi agar masyarakat semakin "melek" dengan bahaya narkotika. 
 
"Narkotika itu merupakan bahaya terhadap eksistensi bangsa dan negara," jelasnya.
 
Johardi mengungkapkan Narkoba menjadi salah satu instrumen perang asimetris yang tujuannya adalah menghancurkan negara Indonesia.  
 
"Saya mendapat informasi dari gembong narkotika di level Asia, katanya, sindikat narkotika menyasar Indonsia karena market bagus, harganya juga bagus, posisi di Indonesia banyak komunitas, suku, sangat mudah diadu domba, kalau di Jakarta lagi ketat, pindah ke timur, dan pindah ke tempat lain, Indonesia begitu luas, dan terakhir kalau kena kasus, aparatnya bisa dibayar," jelasnya dengan mimik serius. 
Editor :
Sumber : Rilis KPAI
- Dilihat 1425 Kali
Berita Terkait

0 Comments