Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 21/09/2016 11:00 WIB

KH Maftuh Basyuni akan Dikebumikan di TMP Kalibata

Menag Lukman Hakim saat melayat jenazah KH Maftuh Basyuni
Menag Lukman Hakim saat melayat jenazah KH Maftuh Basyuni
JAKARTA_DAKTACOM: Setelah beberapa hari dirawat, Mantan Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I, Maftuh Basyuni meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (20/09) Pukul 18.30 WIB. 
 
Jenazah tiba di rumah duka, Jalan Pengadegan Barat No 12 Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan pada pukul 22.03 WIB. Jenazah selanjutnya akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Rabu (21/9).
 
Rumah duka mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi tersebut tampak telah hadir sejumlah tokoh, sahabat dan keluarga, bahkan sebelum jenazah almarhum sampai rumah duka.
 
Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin tiba di rumah duka pukul 21.09 WIB. Selain Menag, hadir anggota Wantimpre KH. Hasyim Muzadi, Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI pusat, Noer Achmad, Katib 'Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nazaruddin Umar, Mantan Sekjen Kemenag Bahrul Hayat dan lain sebagainya. Beberapa pejabat Kemenag seperti Sekjen Nur Syam dan beberapa pejabat Eselon II.
 
Beberapa menit jenazah sampai di rumah duka, dilaksanakan tahlil bersama, tepatnya pada Pukul 22.09 WIB, dipimpin KH Yahya C Staquf. Selesai Tahlil, Menag LHS meminta KH Nazaruddin Umar untuk memimpin doa.
 
Maftuh Basyuni lahir di Rembang, Jawa Tengah, 04 November 1939. Lulusan Universitas Islam Madinah Arab Saudi tersebut pernah pula menjabat sebagai Sekretaris Negara diera Pemerintahan Presiden Gus Dur. Maftuh Basyuni meninggal setelah dilakukan penyinaran penyakit kanker di sekitar paru-paru. 
 
Disebut pula, Maftuh Basyuni ini mempunyai gangguan ginjal. Sebelumnya, Maftuh pernah cuci darah dan opname di Malaysia.
 
Jenazah akan dishalat jenazahkan di Masjid At-Tinn dan selepas Dhuhur, akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta Selatan. Usai tahlilan, Menag LHS menyatakan, almarhum adalah tokoh yang memiliki integritas tinggi.
 
"Beliau dikenal jujur, gesit dan tegas dalam mengambil sikap atau kebijakan tertentu," ujar Menag.
 
Sementara itu, Noer Achmad yang merupakan sahabat almarhum mengatakan, almarhum adalah sosok yang luar biasa, gigih berjuang, lurus dan teguh dalam memegang prinsip.
 
"Kemenag di bawah beliau menglami perubahan positif. Sebelum meninggal, Saya dipanggil khusus sama Beliau. Disaksikan keluarga, di rumah sakit, Beliau pesan agar tanah wakaf, khususnya di Jateng, untuk dikelola secara maksimal, karena mempunyai potensi besar mengentaskan kemiskinan masyarakat Islam," terang Rektor UWH Semarang tersebut.
Editor :
Sumber : kemenag.go.id
- Dilihat 1734 Kali
Berita Terkait

0 Comments