Rabu, 21/09/2016 08:30 WIB
BPOM Kembali Temukan Kosmetik Illegal di Pasar Asemka
JAKARTA_DAKTACOM: Kejahatan pelanggaran Obat dan Makanan merupakan kejahatan kemanusiaan. Untuk itu Badan POM hadir melindungi masyarakat dari Obat dan Makanan ilegal termasuk kosmetika. Dalam kerangka Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal, Badan POM secara rutin melakukan pengawasan, baik di sarana produksi maupun distribusi.
Satgas Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal kembali melakukan Operasi Gabungan Nasional (Opgabnas) di Pasar Asemka Jakarta, Selasa (20/9).
Satgas yang dipimpin oleh Kepala Balai Besar POM di Jakarta tersebut berhasil menemukan kosmetika ilegal yang terdiri dari krim dan lotion pemutih kulit, sabun mandi, perona mata, perona pipi, dan hand body lotion. Saat ini jumlah dan nilai keekonomian temuan masih dalam proses penghitungan.
Sebagian kosmetika ilegal tersebut TIE dan yang lainnya merupakan produk yang sudah dicabut izin edarnya oleh Badan POM.
“Terhadap temuan ini akan dilakukan sanksi administrasi dan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”, tegas Penny, Kepala Badan POM di lokasi temuan.
Badan POM terus berkomitmen mengawal peredaran Obat dan Makanan di Indonesia dengan melakukan pengawasan berkesinambungan dan berkoordinasi lebih intensif dengan lintas sektor terkait. Kepada masyarakat dihimbau untuk lebih teliti saat memilih dan membeli kosmetika.
Masyarakat pun selalu diingatkan untuk melakukan “Cek KLIKK” yaitu Cek Kemasan, Label, Izin Edar, Kegunaan dan Cara Penggunaan, serta Kedaluwarsa. Pastikan legalitas produk Obat dan Makanan melalui aplikasi android “CekBPOM”.
Jika masyarakat mencurigai adanya pelanggaran Obat dan Makanan, jangan ragu untuk menghubungi Badan POM. Khusus untuk BBPOM di Jakarta, dapat dihubungi nomor telepon 021-84304047/021-84304049 atau e-mail bpom_jakarta@pom.go.id.
Editor | : | Azeza Ibrahim |
Sumber | : | Rilis BPOM |
- Jahe Merah Minuman Herbal Menjaga Imunitas
- Tingkatkan Imunitas Hadapi Covid, Ustaz Fadlan Garamatan Perkenalkan Terapi Woukouf
- Ridwan Kamil Nilai Kota Bekasi Patuh Menerapkan Prokes
- Uji Klinis Fase III Vaksin Sinovac Belum Usai, Kok BPOM Sudah Kasih Izin?
- Besok, 7 Daerah di Jawa Barat Mulai Vaksinasi. Termasuk Kota Bekasi
- Besok, Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Sinovac
- BPOM Restui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac
- Ini Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China
- Anies Ungkap Ada 17 Ribu Kasus Aktif COVID di DKI, Tertinggi Selama Pandemi
- MUI Pusat Tetapkan Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac Halal dan Suci
- Ibu Hamil Terpapar Covid 19, Ini Penjelasan Mitra Keluarga Bekasi
- 67 Kasus Positif Baru di Klaster Keluarga DKI Usai Libur Panjang 2020
- Ridwan Kamil Intruksikan, Pekan Ini Bupati dan Wali Kota Gelar Simulasi Vaksinasi Covid
- DKI Jakarta Tambah 3 RS Rujukan, Antisipasi Lonjakan Pasien Covid
- RS Penuh, Pemerintah Diminta Siapkan Opsi Seleksi Pasien ICU
0 Comments