Internasional / Timur Tengah /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 16/04/2015 06:38 WIB

Damai Antara Israel-Palestina Semakin Jauh

Intifidah anak anak Palestina
Intifidah anak anak Palestina

YERUSALEM TIMURDAKTACOM: Israel mengumumkan rencana untuk membangun 143 rumah baru di Har Homa (30/3) lalu. Har Homa merupakan salah satu daerah permukiman Yahudi di Yerusalem Timur. Langkah ini dipandang sebagai sarana menghilangkan hambatan bagi Israel mencapai kedaulatan penuh atas kota tersebut.

Sebagaimana dilansir dari Aljazirah, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi langkah Israel tersebut menunjukkan sinyal kuat pasca pemilu, bahwa pemerintahan baru Israel lebih berkomitmen pada solusi satu negara.

Baik masyarakat internasional maupun Palestina memang telah semakin pesimistis akan kemungkinan terwujudnya solusi dua negara, sejak terpilihnya kembali Perdana Menteri Benyamin Netanyahu. Dalam kampanyenya, Netanyahu telah bersumpah tak akan ada negara Palestina di bawah pengawasannya.

Kabar mengenai perluasan permukiman Har Homa datang tak lama setelah laporan delegasi Uni Eropa mengenai situasi Yerusalem Timur, bocor ke The Guardian. Laporan mengatakan, kota tersebut telah mencapai titik didih polarisasi dan kekerasan yang tak terlihat sejak akhir intifada kedua pada 2005.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Paul Hirschon mengatakan pada Aljazirah, ia tak begitu percaya pada laporan tersebut. Alasannya laporan bias ke titik yang tak dapat dimengerti.

Seorang wakil kelompok masyaraka sipil Palestina Rima Awad menegaskan kembali, bahwa Yerusalem Timur harus menjadi ibukota Palestina di masa depan. Ia mengatakan, tawar-menawar politik telah membawa masyarakat Palestina mendekati titik di mana mereka tak lagi percaya pada partai politik atau proses advokasi atas nama mereka.

Terpilihnya kembali Netanyahu membuat pesimis terwujudnya solusi dua negara. Namun kehadiran perwakilan partai gabungan Arab di Knesset, yakni sebanyak 14 kursi, memberi harapan. Hasil seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Israel

 

Editor :
Sumber : Republika online
- Dilihat 2294 Kali
Berita Terkait

0 Comments