Selasa, 14/04/2015 13:57 WIB
Satpol PP Adakan Razia Becak Di Jalan Protokol
BEKASI_DAKTACOM: Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi mengadakan razia becak. Dari hasil razia becak tersebut diperoleh 10 becak yang diamankan karena melintasi jalan-jalan protokol bebas becak, Senin (14/04/15).
Hal ini disampaikan Kasie Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan Bidang Perda dan Peraturan, Syam Ibnu Singgih bahwa, razia becak tersebut merupakan kegiatan rutin penegakkan Peraturan daerah (Perda) nomor 52 tahun 1998 pasal 2, tentang daerah bebas becak dan kendaraan tidak bermotor lainnya di Kota Bekasi. Tempat operasi yakni di jalan protokol seperti Jl Juanda, Jl Cut Mutia, Jl RA Kartini dan Jl Ahmad Yani.
"Jumlahnya 10 becak yang sudah kita amankan dikantor Satpol PP Kota", katanya.
Petugas dengan jumlah 1 tim yang berjumlah 30 orang, berhasil mengamankan 10 becak hingga siang hari.
"Becak diangkut dan dibuatkan berita acaranya dengan pemiliknya, yang akan disidang dipengadilan hari Jumat (17/04/15). Tergantung putusan sidang nanti, mereka bisa membawa becak mereka kembali atau tidak," ujar Syam.
Menurut Syam, para penarik Becak sebetulnya sudah mengetahui jika jalan-jalan yang mereka lintasi merupakan jalan bebas becak, tapi mereka nekat beroperasi dengan cara diam-diam.
"Karena kita merazia sesuai agenda sebulan dua kali, mungkin pada saat mereka beroperasi mereka ngumpet-ngumpet, tapi setiap razia mereka mengaku tidak tahu kalau jalan yang dirazia itu dilarang," tambahnya.
Hal yang terkait dengan razia becak ini yaitu, salahsatu penarik Becak Wasroh (41) asal Berebes Jawa Tengah yang tinggal di Poncol mengaku kaget, saat ketangkap Razia Satpol PP. Ia terpaksa kehilangan uang sewa penumpangnya lantaran ketangkap razia di jalan Juanda Bekasi Timur.
"Saya kaget, karena masih bawa penumpang terpaksa langsung diturinin dijalan, dan mereka (sewa) tidak mau bayar," sedih Wasroh.
Namun demikian, Warsoh mengaku sudah mengetahui jika jalan Juanda dilarang atau bebas becak. Ia terpaksa melintasi jalan tersebut karena kebutuhan ekonomi.
"Buat makan saja susah. Sehari saja saya dapat 30 ribu dari pagi sampai malam, kalau rame banget 50 ribu, hari ini saja saya baru dapat sewa tuk sarapan, padahal berangkat setengah 5, giliran dapat sewa apes," ungkap bapak anak 3 ini. (Goeng).
Reporter | : | |
Editor | : |
- Ulama Siap Jadi Jurkam Tri Adhianto pada Pemilu 27 November 2024
- Faisyal Hermawan Pastikan Tak Maju Cawalkot Bekasi, Tapi Usung Penuh Tri Adhianto
- Pilkada Kota Bekasi, Orange - Kuning Sudah Jalin Komunikasi
- Diajak Tri Adhianto Sahur Bersama, Mak Nisah Nangis Terharu
- RS Paramedika Resmi Beroperasi, Komitmen Melayani Kesehatan Masyarakat
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 5 - Harapan Indah
- Kekurangan Ribuan Surat Suara di Mustikajaya, Heri Koswara: KPU Kota Bekasi Dipertanyakan Profesionalitasnya
- Presiden PKS Serahkan Rekomendasi Calon Wali Kota Bekasi ke Heri Koswara
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 4 Jatiasih
- Berapi-api, Sambutan Herkos Bakar Semangat Peserta Kampanye di Bekasi Timur
- Ratusan Warga Kota Bekasi Akui Terbantu Program Sembako Murah TKRPP, Doakan Ganjar-Mahfud Presiden 2024
- BPBD Kota Bekasi Siap Hadapi Bencana Hidro Metrologi.
- Mantan Kadis LH Kota Bekasi Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Ekskavator dan Buldoser
- Kodim 0507/Bekasi Ajak Ratusan Anak Yatim Bermain Salju di Mall
- Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang menyalahi aturan
0 Comments