Senin, 22/08/2016 12:30 WIB
YLKI: Cukai Rokok Indonesia Terendah di Dunia
JAKARTA_DAKTACOM: Ketua Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan tarif cukai dan harga rokok di Indonesia termasuk yang terendah di dunia sehingga masih bisa dijangkau oleh anak-anak dan masyarakat miskin.
"Tarif cukai tinggi selain untuk melindungi rumah tangga miskin dan anak-anak juga bisa meningkatkan penerimaan negara dari sisi cukai untuk dialokasikan pada anggaran kesehatan," kata Tulus melalui pesan singkat di Jakarta, Ahad (21/8).
Tulus mengatakan harga rokok yang mahal dapat meningkatkan penerimaan negara dari sisi cukai hingga 100 persen. Penerimaan dari cukai rokok selama ini tidak dapat menutupi biaya kesehatan yang timbul akibat penyakit-penyakit yang disebabkan rokok.
Karena itu, bila tarif cukai rokok dinaikkan dan penerimaan cukai meningkat, harus dialokasikan untuk Jaminan Kesehatan Nasional yang saat ini sudah mulai berjalan.
"Rokok berbahaya bagi kesehatan dan sama sekali tidak memiliki kandingan kalori sama sekali. Bila tidak bisa membeli rokok, rumah tangga miskin bisa menggunakan uangnya untuk menambah kalori keluarga," tuturnya.
Menurut Tulus, sudah seharusnya harga jual rokok mahal melalui tarif cukai yang tinggi. Cukai merupakan instrumen untuk membatasi dan mengendalikan suatu barang yang perlu dikendalikan dan dibatasi. Selain tembakau, barang lain yang dikenai cukai adalah etil alkohol dan minuman yang mengandung etil alkohol.
"Di negara maju, harga rokok sudah lebih dari Rp100 ribu dan terbukti di sana tidak membuat pabrik rokok bangkrut atau memberhentikan buruh-buruhnya. Pabrik rokok memberhentikan buruhnya karena pabrik melakukan mekanisasi, menggantikan buruh dengan mesin," katanya.
Itu juga yang terjadi di Indonesia. Sebelum harga mahal untuk rokok diwacanakan, industri rokok sudah lebih dulu memberhentikan buruhnya karena melakukan mekanisasi.
Editor | : | Azeza Ibrahim |
Sumber | : | Antaranews |
- Ridwan Kamil Nilai Kota Bekasi Patuh Menerapkan Prokes
- Uji Klinis Fase III Vaksin Sinovac Belum Usai, Kok BPOM Sudah Kasih Izin?
- Besok, 7 Daerah di Jawa Barat Mulai Vaksinasi. Termasuk Kota Bekasi
- Besok, Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Sinovac
- BPOM Restui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac
- Ini Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China
- Anies Ungkap Ada 17 Ribu Kasus Aktif COVID di DKI, Tertinggi Selama Pandemi
- MUI Pusat Tetapkan Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac Halal dan Suci
- Ibu Hamil Terpapar Covid 19, Ini Penjelasan Mitra Keluarga Bekasi
- 67 Kasus Positif Baru di Klaster Keluarga DKI Usai Libur Panjang 2020
- Ridwan Kamil Intruksikan, Pekan Ini Bupati dan Wali Kota Gelar Simulasi Vaksinasi Covid
- DKI Jakarta Tambah 3 RS Rujukan, Antisipasi Lonjakan Pasien Covid
- RS Penuh, Pemerintah Diminta Siapkan Opsi Seleksi Pasien ICU
- 1,8 Juta Vaksin Covid-19 dari Sinovac Tiba di Tanah Air
- Aa Gym Positif Covid 19, Jalani Isolasi Mandiri
0 Comments