Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 26/07/2016 17:00 WIB

SMAN 8 Kota Bekasi Bantah Lakukan Pungli

SMAN 8 Kota Bekasi
SMAN 8 Kota Bekasi
BEKASI_DAKTACOM: Wakil Kepala Sekolah SMAN 8 Kota Bekasi Bidang Kesiswaan Irma Yani Astuti, membantah jika pihaknya memungut Sumbangan Awal Tahun (SAT) hingga 4 juta rupiah pada tahun ajaran baru 2016/2017.
 
Menurut Erma saat ditemui Dakta siang ini mengatakan jika sumbangan awal tahun atau SAT yang di berikan pihak orang tua siswa sudah sesuai keputusan Walikota no 422.4 yaitu dua juta rupiah dan subangan perbulan 100 ribu rupiah. 
 
Sementara untuk pembelian baju dan seragam identitas SMA 8 yang notabenya sekolah atlit sudah dimusyawarahkan dengan pihak orang tua dan Komite Sekolah.
 
"Sumbangan ini sesuai dengan surat edaran dan itu juga bisa di cicil, Sementara bagi yang miskin juga tidak di pungut biaya apapun termasuk seragam dan baju identitas," tegasnya.
 
Irma Membantah jika ada pungutan dari pihak SMA 8 yang nilainya mencapai 4 juta rupiah. Irma bahkan mempersilahkan bagi siswa yang tidak mampu untuk memberikan surat keterangan miskin agar pihak sekolah mengratiskan seluruh kegiatan belajar mengajar.
 
"Ya, kita bahkan sudah menerima beberapa siswa yang miskin dengan di buktikan surat miskin agar bebas SAT, jadi nggak bener kalo ada pungutan yang melanggar atau nabrak ketentuan," terangnya.
 
Pihaknya justru mengklaim jika seluruh lomba dan kegiatan Atlit selalu di musyawarahkan dengan pihak orang tua siswa. Dalam setiap kejuaraan sebagai satu-satunya sekolah negeri atlit di Kota Bekasi, SMAN 8 masih menurut irma juga tidak pernah memotong bonus atau uang pembinaan bagi atlit yang berprestasi.
 
"Kalau mau ikut lomba, Kita kasih tau orang tua, dan hadiahnya juga untuk mereka," katanya.
 
Agil salah satu siswa yang belajar di SMA 8 mengatakan bahwa selama hampir tiga tahun dirinya belajar di SMAN 8, belum ada pungutan yang dilakukan pihak sekolah.
 
"Saya kelas 10.1 dan setahu saya nggak ada pungutan aneh-aneh di sini, sampai sekarang," katanya.
 
Terpisah Husni Mubarok yang juga siswa baru dan tidak mampu membayar biaya SAT kepada Dakta mengatakan jika pihaknya memang tidak memiliki uang dalam pembiayaan dan pihak sekolah sudah memberi jaminan gratis kepadanya.
 
"Saya rumahnya di Kranji, jalan kaki kalo ke sekolah, Alhamdulilah masuk di sekolah Atlit, bidang saya pencak silat. Saya juga sudah diberi baju identitas sekolah gratis ," terangnya.
 
Reporter : Warso Sunaryo
- Dilihat 3001 Kali
Berita Terkait

0 Comments