BEKASI_DAKTACOM: Terminal Bekasi yang mengangkut ribuan penumpang dari dan menuju Bekasi menjadi salah satu titik utama dalam suksesi arus mudik disamping pengaturan arus di jalan lintasan mudik Kota Bekasi.

"Jika di terminal Bekasi masih tidak ada penataan pedagang, apalagi ada parkir motor di dalam terminal, masih adanya calo dan pengamen, serta pengemis yang masuk dalam armada di terminal Bekasi, maka kenyamanan di terminal Bekasi masih jauh panggang dengan api," ungkap warga Bekasi Timur, Ummi, saat menggunakan jasa angkutan di terminal Bekasi siang ini (24/6).

Menurutnya, pihak terminal Bekasi harus memastikan bahwa tiket yang dijual perusahaan Oto Bus yang ada di terminal legal dan dapat dipertanggung jawabkan. Masih adanya bus yang tidak tepat waktu dalam membawa penumpang dari terminal Bekasi juga menjadi perhatian.

"Saya beli tiket pagi pukul 09.00 WIB, dan disuruh datang pukul 16.00 WIB, tapi kenyataanya bus baru berangkat pukul 20.00 WIB, jadi kita nunggu lama lebih dari tiga jam, ini juga jauh dari harapan masyarakat," ketusnya.

Memang berdasarkan pantauan di terminal induk Kota Bekasi sudah mulai dibangun satu buah posko mudik, dan juga adanya jaminan keamanan dari pihak terminal. Akan tetapi hal tersebut masih harus di pastikan kebenarannya. Keberadaan terminal yang sangat dibutuhkan warga juga harus diikuti dengan pelayanan prima.

"Jalan menuju dan ke terminal sudah kita aspal, posko sudah bikin satu dan nggak ada PO ilegal di sini," ujar kepala UPTD Terminal Bekasi, Fatikun.

Pihaknya mengklaim bahwa terminal Bekasi sudah dalam posisi nyaman digunakan warga yang akan mudik lebaran.

"Tarif sudah naik, dan keputusan ini dari pusat kita minta ditempel pada masing-masing PO yang ada," ungkapnya.

Sekitar 500 armada juga diklaim sudah siap dalam menyambut mudik Lebaran 1437 H. Meskipun Fatikun memperediksi bakal ada penurunan jumlah penumpang tahun ini.