Senin, 06/03/2023 19:00 WIB
Syaifudin, 26 Tahun Kota Bekasi Masih Banyak PR
BEKASI, DAKTA.COM - Anggota DPRD Kota Bekasi yang juga sekretaris Fraksi PKS Syaifudin menilai masih banyak PR di 26 tahun Kota Bekasi.
Pekerjaan Rumah terbesar adalah mengembalikan penilaian pengelolaan keuangan pemerintah daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat tahun 2022 lalu mendapat setatus Wajar Dengan Pengecualaian (WDP). Hal ini akan berpengaruh terhadap penilaian Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat.
"Jika kita WTP maka akan ada bantuan dari Pusat berupa DID, DAU dan DAK. Namun saya rasa usaha yang saat ini dilakukan Pemerintah Kota Bekasi sudah mulai jalan tapi memang masih menunggu penilaian dari BPK apakah nanti WDP atau WTP ?," kata Syaifudin saat dimintai tanggapan terkait 26 Tahun Kota Bekasi.
Pihaknya juga sangat mendukung jika nantinya Pemkot Bekasi mendapat WTP, karena apresiasi dari pusat berupa dana bagi hasil daerah berupa DAK dan DAU juga akan lebih maksimal.
Persoalan kedua masih menurut Syaifudin adalah persoalan banjir lokal yang belum dapat di atasi. Hal ini kemungkinan besar karena Pemerintah Kota Bekasi belum menjalankan Perda nomor 6 tahun 2020 tentang pengelolaan drainase.
"Meskipun kita WDP, Pemkot Bekasi juga jangan tutup mata dengan anggaran untuk penyelesaian bajir. Jangan juga di kurangi. Namun yang penting juga adalah segera buatkan Peraturan Walikota ( Perwal) drainase. Hal ini mengingat Perdanya sudah lama di sahkan. Ini butuh iktikad baik dari Pemkot Bekasi, " tambah Syaifudin yang juga anggota Bapemperda DPRD Kota Bekasi.
Persoalan banjir harus diselesaikan dengan selalu mengutamakan saluran air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Jangan sampai pembuatan drainase tidak ada aturan bakunya.
"Jalankan saja sesuai Perdanya karena kita sudah buat kajian - kajian dari tim ahli juga akademisi dalam menyusun Perdanya. Jangan sampai banjir selalu menjadi masalah tahunan, "katanya.
Persoalan ketiga adalah terkait revitalisaai lima pasar yang sempat memanas beberapa waktu lalu. Politisi PKS ini mencontohkan terkait revitalisasi pasar kranji.
"Harus duduk bersama selesaikan persoalan ini. Kita kembalikan saja ke Perjanjian Kerjasamanya (PKS). Kita bukan mencari siapa yang salah atau benar. Ini untuk kepentingan pedagang dan pembeli yang notabenya masyarakat Kota Bekasi, "ujarnya.
Sementara persoalan yang keempat yang juga tidak boleh dilalukan adalah persoalan kemiskinan dan pengangguran. Imbas dari covid 19 ada ratusan orang yang terkena PHK ini juga berimbas pada peningkatan jumlah orang miskin di Kota Bekasi.
"Di 26 tahun Kota Bekasi data yang di terima Komisi satu ada peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Ini harus jadi perioritas untuk diselesaikan. Ini juga menjadi PR kita bersama, "pungkasnya.
Warso Sunaryo.
Reporter | : | Warso Sunaryo |
- Milad Ke-5, KSN Kota Bekasi Terus Berkontribusi Bagi Kesehatan dan Kebugaran Masyarakat
- Timezone Luncurkan Venue Kedua di Summarecon Mall Bekasi
- PNM Bekasi Targetkan Nasabah Bertambah, Sudah Gelontorkan Pembiayaan Modal Usaha Rp 1 Triliun
- 345 Mahasiswa Baru Universitas Bani Saleh Ikuti Program MAESTRO
- Resmi, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Lantik Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto
- Kesenian Budaya Ramaikan Karnaval Pesona Nusantara Bekasi Keren
- Moment Hidmat Peringatan Upacara 17 Agustus Dilakukan Umat Nasrani di Bekasi
- Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bekasi Sardi Effendi Berharap Mendagri Pilih Salah Satu Usulan PJ Walikota.
- Komitmen Wujudkan Pemilu Damai, PKS Maafkan Plt Wali Kota Bekasi
- Pemkot Bekasi Hadiri Kegiatan Rakor dan FGD Pemetaan Titik Rawan Korupsi Sektor Pendidikan Wilayah Jawa Barat
- Pemkot Bekasi Minta Maaf Batalkan Acara Anies di Stadion Patriot Chandrabaga, Tri Adhianto Jelaskan Kronologi
- Anies Baswedan Sapa Ribuan Peserta Flashmob di Kota Bekasi
- Kodim 0507 Kota Bekasi Gelar Coffee Morning dengan Insan Media
- Separuh Nafas Bertahan di Bisnis Angkutan Kota.
- Mau Jadi Hamba Yang Beruntung di Dunia dan Akhirat? Baca Buku Perdana Karya Adjie Nung
0 Comments