Nasional / Sosial /
Follow daktacom Like Like
Senin, 03/01/2022 07:15 WIB

Anter Bantuan Hewan Ternak Pakai Perahu Eretan, Bukti Dukungan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

Ace Kartiwan kanan simbolis menyerahkan bantuan hewan ternak ke pengurus pesantren
Ace Kartiwan kanan simbolis menyerahkan bantuan hewan ternak ke pengurus pesantren

BEKASI, DAKTA.COM - Perjalanan menuju lokasi distribusi bantuan dari donatur ke Pondok Pesantren Fastabiqul Khoirots, Muaragembong, Kabupaten Bekasi sudah di depan mata. Membayangi hasil survei beberapa waktu lalu, ke lokasi pesantren diujung utara Bekasi itu, rasanya sulit dilupakan oleh Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN UP3 Bekasi.



Akses jalan ke lokasi yang jauh dan tergolong sulit harus dilalui dengan kehati-hatian oleh tim YBM PLN UP3 Bekasi. Pasalnya, keberadaan pesantren khusus Yatim-Dhuafa itu berada tak jauh dengan Jembatan Pantai Nawan.


 
Dimana aksesnya salah satu opsinya, harus menggunakan perahu eretan milik warga setempat untuk menuju pesantren. Hal ini lantaran, pertimbangan membawa bantuan hewan ternak sapi dan kambing.



Sehingga pilihannya yakni menumpang perahu eretan dengan jarak tempuh sekitar 1 KM dari Desa Tanjung Air, Babelan kemudian eretan bersandar tak jauh dari keberadaan Pondok Pesantren Fastabiqul Khoirots.



Akhirnya, waktu yang pendistribusian itu pun tiba. Pada Kamis 21 Desember 2021 rombongan YBM PLN UP3 Bekasi berangkat menuju ke lokasi Pondok Pesantren Fastabiqul Khoirots.


Membawa misi peduli sosial yakni 'Program Pemberdayaan Ekonomi Pesantren, Bantuan Ternak Sapi, Kambing dan Budidaya Ikan'.



Untungnya, pagi itu cuaca cerah sehingga tak menyulitkan perjalanan tim YBM PLN UP3 BEKASI mengantar bantuan dari Muzakki (orang yang berzakat) ke pondok pesantren yang berlokasi di Desa Pantai Harapanjaya, Kecamatan Muaragembong, Kab. Bekasi.



"Semangat kita adalah kepedulian, membantu mereka yang lebih membutuhkan. Semoga bantuan dari donatur ini, bermanfaat dan ada peningkatan ekonomi untuk operasional pesantren," kata Ketua YBM PLN UP3 Bekasi, Ace Kartiwan saat berbincang dengan Dakta pada Senin (3/1).



Pada kesempatan itu, distribusi bantuan hewan ternak dari donatur YBM PLN UP3 Bekasi yakni 2 ekor sapi, 16 ekor kambing dan ikan nila dan ikan emas total 3 ribu bibit. Lantaran, akses jalan yang sulit bantuan tidak langsung sampai ke titik lokasi.
 


Pilihannya adalah menggunakan perahu eretan milik warga agar bisa langsung sampai ke pesantren dengan jarak tempuh sekitar 1 KM. Dan itu cukup memangkas waktu pendistribusian, dibandingkan menggunakan jalur darat.


"Total bantuan senilai Rp50 juta. Kita ingin ada pemberdayaan ekonomi di pondok pesantren Fastabiqul Khoirots. Dari mengembangbiakan hewan ternak itu, hasilnya sebagian bisa dijual untuk operasional sehari-hari pesantren," papar Ace.


 
Menurutnya, kondisi bangunan pondok pesantren yang sederhana ternyata masih terdapat semangat dari kelompok masyarakat yang mengajarkan agama Islam tanpa dipungut biaya kepada santrinya.

 


"Kondisi bangunannya itu model rumah panggung. Jadi saat terjadi banjir rob, pesantren aman dari terjangan air," pungkas Ace.



Google Maps, Panduan Mencari Lokasi Distribusi Bantuan

Ketua YBM PLN UP3 Bekasi, Ace Kartiwan menceritakan saat dirinya bersama tim mencari lokasi pendistribusian bantuan dana zakat dan infaq dari pegawai PLN UP3 Bekasi.



Menurut Ace, tidak mudah menetapkan distribusi karena harus melakukan survei ke sejumlah pondok pesantren yang menjadi dari wilayah tugas kerja PLN UP3 Bekasi. Mulai dari daerah Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi hingga perbatasan Utara Bekasi yakni Muaragembong.



Sebelumnya, ia juga sempat mencari nama dan lokasi  pondok pesantren di google untuk memastikan tujuan survei. Bermodal google maps, Ace kala itu mengikuti tujuan lokasi pondok pesantren yang dimaksud.
 


Beberapa pondok pesantren yang didatangi saat survei, kondisi bangunannya masih tergolong bagus. Namun, tak sedikit masih ditemukan kondisi bangunan pondok pesantren yang cukup memperihatinkan.



Belum pernah melewati wilayah Muaragembong, Ace bersama tim mengikuti arahan google maps sebagai petunjuk jalan. "Itu bener-bener kita pakai google maps sebagai petunjuk jalan. Karena kita gak tau jalan. Setelah tujuan berakhir, kok nama pesantren sama yang kita lihat di google beda," seloroh Ace.
 


Namun meski demikian, dirinya bersama tim mendatangi pesantren tersebut yang kemudian diketahui nama pesantren itu yakni Pondok Pesantren Fastabiqul Khoirots.



"Kita temui pengurus pesantrennya dan akhirnya kita tetapkan Pesantren Fastabiqul Khoirots. Dengan berbagai hasil pertimbangan seperti melihat kondisi bangunan pondok pesantren dan operasional sehari - hari. Karena operasional sehari-hari pesantren, menggunakan dana swakelola pesantren," jelas Ace.
 


Sebagai gambaran pembaca mengutip dari Wikipedia, Muaragembong adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bekasi.
Kecamatan ini merupakan kecamatan dengan wilayah dan juga kecamatan paling ujung utara di Kabupaten Bekasi. Berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Teluk Jakarta di barat, Kabupaten Karawang di timur, dan kecamatan Babelan di selatan.



Oase Islam di Perbatasan Pantai Bekasi

Pondok Pesantren Bekasi Fastabiqul Khoirots berada di Desa Pantai Harapanjaya, Muaragembong saat ini memiliki santri 40 (26 laki-laki dan 14 perempuan). Berdiri sejak 2010, pesantren ini seolah menjadi oase masyarakat setempat untuk menggali pendidikan Islam.



Tidak seperti umumnya pesantren, bangunan pesantren Fastabiqul Khoirots berkonsep bangunan panggung untuk menghindari banjir yang kerap melanda pesantren dan pemukiman penduduk.
 


"Banjir disini biasanya terjadi bulan 1 dan bulan 2 (Januari-Februari) dengan ketinggian sekitar 70 CM. Pernah 2017 sampai 1 meter dan banjir disini surutnya gak sehari/dua hari melainkan bulanan. Surutnya bisa 1 bulanan," Ketua Yayasan Fastabiqul Khoirot Ustad Ahmad Munawir kepada Dakta.



Bagaimana tidak, lokasi pesantren berada tidak jauh dari pantai Laut Nawan dan Pantai Tanjung Air, Babelan, Bekasi.



"Posisi pesantren kita ini diujung. Akses lokasinya memang paling dekat dari Babelan lewat tanjung air pakai perahu eretan waktu tempuh sekitar 1 KM," ujar Ustad Munawir.
 


Alternatif akses lain, jika menggunakan jalur darat kendaraan mobil tidak dapat langsung berhenti di depan pesantren karena kondisi infrastruktur yang belum diaspal (tanah basah).



Ustad Munawir juga mengapresiasi bantuan pemberdayaan dari YBM PLN UP3 Bekasi. Menurutnya, itu bermanfaat untuk meringankan operasional pesantren.



"Biasanya bantuan yang masuk bentuknya tidak sifatnya pemberdayaan. Baru ini bantuan pemberdayaan ekonomi dari YBM PLN UP3 Bekasi dan bantuan ini sifatnya keberlanjutan," ucap Ustad Munawir.



Ia mengapresiasi bantuan dari YBM PLN UP3 Bekasi atas dukungan, khususnya donatur yang menyisihkan rezeki untuk pesantren. "Terima kasih kami ucapkan, semoga amal bapak/ibu bermanfaat dan mendapat balasan dari Allah SWT,"  harap Ustad Munawir.

Reporter : Warso Sunaryo
Sumber : Jaenuddin Ishaq
- Dilihat 1028 Kali
Berita Terkait

0 Comments