China Akan Pamer Sistem Pertahanan Canggih Anti-Drone di Guangdong
DAKTA.COM - China bakal memamerkan sistem pertahanan anti-drone paling canggih di pertunjukan udara Zhuhai yang digelar pada Selasa (8/11).
Sistem dengan jenis ZR-1500 ini dirancang untuk mendeteksi dan mencegat kawanan pesawat udara tak berawak atau drone (UAV) di ketinggian rendah. ZR-1500 diketahui menggabungkan teknologi pertahanan udara, kecerdasan buatan, dan anti-rudal.
Mengutip SCMP, sistem ini bakal dipamerkan pada Pameran Dirgantara dan Antariksa Internasional China ke-14 atau Airshow China di kota pesisir selatan Zhuhai di Provinsi Guangdong hingga Minggu.
China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC) selaku pembuat rudal dan pengembang pertahanan udara terbesar di negara itu mengatakan ZR-1500 terintegrasi dengan pendeteksi peringatan dini, komando dan kontrol, serta rudal pengganggu.
Pejabat CASIC Wang Wengang mengatakan kepada Global Times bahwa sistem tersebut menggabungkan rudal portabel dari pertahanan rudal jarak pendek aktif HQ-17AE PLA, radar canggih, dan pesawat tak berawak multiguna agar menekan anggaran dan memperketat pertahanan jaringan untuk "mendeteksi dan mencegat pesawat dan drone yang masuk".
"Dalam sistem, pesawat tak berawak ZR-1500 hanya membutuhkan dua orang untuk beroperasi di area belakang, namun pesawat juga bisa membawa infanteri 11 anggota dengan senjata, intelijen, dan pasokan logistik di garis depan," ujar Wang, seperti dikutip SCMP, Senin (7/11).
"Sistem ini seperti mainan Lego yang mampu membuat konfigurasi modular yang fleksibel, di mana operasi tanpa awak serta kemampuan lainnya dapat membentuk kekuatan pencegahan jenis baru."
Dalam beberapa hari terakhir jelang pameran, sejumlah peralatan militer telah tiba di Zhuhai, termasuk empat J-20 Mighty Dragons.
Pesawat tempur canggih itu terlihat pada Sabtu sore di langit kota dan mendarat di bandara Jinwan, tempat pertunjukkan udara bakal diselenggarakan.
Juru bicara Angkatan Udara China Shen Jinke mengatakan J-20 bakal dipamerkan di darat untuk pertama kalinya bersama dengan pesawat "seri 20" lainnya seperti pengangkat berat Y-20 dan helikopter Z-20.
J-20 melakukan penerbangan perdana pada 2011 dan pertama kali ditampilkan kepada publik di pertunjukkan udara Zhuhai 2016, setahun sebelum dioperasikan.
Sumber | : | CNN INDONESIA |
- Presiden Nikaragua Sebut Iran dan Korut Berhak Miliki Senjata Nuklir
- Oposisi Junta Myanmar Gigih Lawan Kekuasaan Tentara
- Unicef Serukan Perlindungan Anak-anak di Tengah Konflik di Palestina
- Rusia Bikin Robot Penghancur Tank yang Dikirim Jerman-AS ke Ukraina
- Satu-Satu Cara Akhiri Perang Adalah Ukraina Menang
- Turki Ambil Alih Komando Pasukan Khusus NATO Selama Setahun
- Daftar Negara Dengan Paspor Terlemah di Dunia, Indonesia Termasuk?
- PBB: 30 Ribu Orang Melarikan Diri dari Kekerasan Etnis di Sudan Selatan
- Pertama Kali Korsel Mulai Operasikan Bus Tanpa Sopir
- China Gelar Latihan Serang di Sekitar Taiwan
- AS Minta DK PBB Adopsi Pernyataan Kritik Korea Utara Soal Uji Coba ICBM
- Es dan Hujan Beku Sebabkan Gangguan di Jerman
- Zelenskyy Minta Warga Ukraina Bersabar dengan Keterbatasan Listrik
- Korsel Jatuhkan Sanksi 7 Perusahan Terkait Korut
- Mantan Diplomat AS Sarankan Biden Setop Bantuan Militer ke Israel
0 Comments