Internasional / Amerika /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 07/09/2022 09:00 WIB

AS Tuding Rusia Borong Amunisi dari Korea Utara

juru bicara kementerian pertahanan as john kirby 169
juru bicara kementerian pertahanan as john kirby 169

 

DAKTA.COM - -Amerika Serikat pada Selasa (6/9) menuduh Rusia sedang dalam proses membeli jutaan peluru artileri dan roket dari Korea Utara. Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengutarakan hal itu mengutip data intelijen AS.

"Kami rasa itu termasuk jutaan peluru, roket, dan peluru artileri," tutur John Kirby, seperti diberitakan AFP.

Tak hanya itu, Kirby juga mengatakan proses pembelian itu belum final. Ia kemudian mnilai pembelian amunisi besar-besaran dari Korea Utara menunjukkan kesulitan yang dihadapi Rusia setelah menghadapi sanksi ekonomi dan teknologi Barat.

"Itu jadi indikasi lain keputusasaan (Rusia) dan indikasi betapa banyak industri pertahanannya jadi menderita," kata Kirby.

"Fakta mereka harus membeli peluru artileri dari Korea Utara dan drone dari Iran menunjukkan betapa efektifnya itu (sanksi Barat)," ia menegaskan.

Terpisah, Rusia buka suara mengenai hal itu. Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia merespons kabar tersebut yang awalnya muncul dalam pemberitaan New York Times.

Laporan New York Times pada Senin (5/9) malam mengutip pejabat AS yang mengatakan pembelian itu menjadi dampak sanksi Barat untuk mengurangi kemampuan Rusia dalam menginvasi Ukraina.

"Saya belum mendengarnya dan saya pikir itu palsu lain yang beredar," kata Vassily seperti diberitakan Reuters, Selasa (6/9).

Sementara itu, perwakilan Korea Utara belum menanggapi permintaan komentar terkait pernyataan AS tersebut.

Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari dengan harapan bisa menguasai negara itu dalam beberapa minggu.

Namun, harapan itu belum terealisasi karena Ukraina menahan serangan di lapangan dan mendapatkan bantuan dari sekutu dalam memberikan sanksi kepada Rusia yang mempersulit mereka mendapatkan komponen, amunisi perang, termasuk chip komputer.


 

 

Sumber : CNN INDONESIA
- Dilihat 1501 Kali
Berita Terkait

0 Comments