Sekjen Gerindra Sentil Pemimpin Tak Punya Adab Lupa yang Membesarkan
DAKTA.COM- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani melempar sindiran terhadap tokoh yang lupa kepada orang yang telah membesarkan namanya di dunia politik.
Kendati demikian, dia tak mengatakan secara gamblang tokoh yang ia maksudkan.
Muzani mengatakan para tokoh politik di Indonesia jarang sekali menyampaikan terima kasih baik kepada orang maupun partai politik (parpol) yang telah membesarkannya.
"Di Indonesia, jarang sekali politik kita yang menunjukkan berterima kasih terhadap orang yang telah membesarkannya. Dalam tradisi politik kita, terima kasih adalah suatu yang langka, jarang dijumpai sepertinya ini menjadi suatu hal yang mahal," kata Muzani dalam keterangannya, Minggu (26/3).
Tokoh yang dimaksud, tambah Muzani, justru bersaing dengan parpol yang membesarkannya demi mendapatkan jabatan tertentu.
"Orang yang dibesarkan partai, justru bersaing dengan partai yang membesarkannya, bersaing demi jabatan-jabatan. Adab politik kita telah dijauhi oleh pelaku politik kita," imbuh dia.
Para pemimpin di Indonesia, menurut Muzani, seharusnya kembali kepada adab seperti yang diajarkan oleh orang tua dan para pemimpin terdahulu.
Adapun sikap berterima kasih dia sebut cara mencari keberkahan untuk kebaikan membangun bangsa dan membanggakan sosok terdahulu.
"Adab dan akhlak berterima kasih merupakan cara untuk kita mencari keberkahan demi kebaikan membangun bangsa dan negara. Kita ingin para guru kita, orang tua kita, dan orang-orang yang telah membesarkan kita merasa bangga atas prestasi yang telah kita raih," jelas dia.
"Maka penting untuk kita berterima kasih kepada orang-orang yang telah membesarkan kita, karena itu adalah untuk kita bisa meraih kebaikan bersama," tambah Wakil Ketua MPR itu.
Sumber | : | CNN INDONESIA |
- KIB Jadi Sandaran Politik Tiga Partai ini jika Gagal Berkoalisi
- Demokrat: Komunikasi dengan Nasdem dan PKS Masih Harmonis
- Dinamika Internal Golkar Kuat, Ancam Konstelasi KIB
- KPU Nyatakan Dokumen Pendaftaran PDIP, PKS, hingga NasDem Lengkap
- Duet Anies-AHY Berpeluang di Pilpres 2024
- Mencari Wakil Yang Tepat Untuk Anies Baswedan
- Pakar Cyrus Network Lagi-lagi Tak Yakin Anies Bisa Jadi Capres
- Sandiaga Masuk Bursa Cawapres 2024
- Bawaslu Perlu Periksa Dugaan Pelanggaran Zulkifli Hasan
- Menggugat Presidential Threshold
- PKS Jadi Partai Pertama di DPR Gugat Syarat Capres ke MK
- PERAN PEMUDA DALAM PEMILU 2024
- RUU Data Pribadi Molor, Warga BSD Kirim Surat ke Jokowi
- Gabung JDT, DPR Minta Tolak Naturalisasi Jordi Amat
- NasDem Tak Masalah Jika Ganjar Tolak Diusung: Hak Masing-masing
0 Comments