Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 14/12/2021 08:00 WIB

Harga Komoditas Pangan Masih Tinggi di Akhir Tahun

pangan 1
pangan 1

JAKARTA, DAKTA.COM : Tingginya harga beberapa komoditas pangan masih berlanjut hingga akhir 2021 dan berkontribusi pada angka inflasi.  Salah satu yang mendasari kenaikan ini adalah momen Natal dan libur akhir tahun di mana peningkatan permintaan lebih tinggi dari biasanya.

“Perubahan cuaca juga berdampak pada musim tanam di mana petani beberapa komoditas mempercepat musim tanamnya dan hal ini berdampak pada terbatasnya hasil panen. Keterbatasan ini menyebabkan harga naik karena tidak sesuai dengan banyaknya permintaan,” terang Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Indra Setiawan.

Di November, komoditas yang menjadi pemicu utama inflasi adalah kenaikan harga telur dan cabai merah yang masing-masing berkontribusi sebesar 0,06 persen. Data Indeks Bulanan Rumah Tangga (Indeks Bu RT) CIPS mencatat kenaikan harga telur cukup signifikan, yaitu sebesar 19% pada dari Rp 23.544/kg menjadi Rp 28.086/kg pada November 2021.

Harga telur yang mulai naik ini mengalami rebound atau kembali normal dari sebelumnya yang sempat anjlok akibat melimpahnya stok di pasar. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membatasi kegiatan operasional restoran, hotel dan pusat perbelanjaan menyikapi kenaikan jumlah kasus Covid-19 di bulan Juli lalu juga memengaruhi daya beli masyarakat, terutama yang mata pencahariannya terdampak pandemi.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut harga telur akan kembali normal setelah turun harga dalam beberapa bulan terakhir. Di tingkat peternak, harga telur sudah mencapai Rp 19.000 – 21.000/kg. Indeks Bu RT juga mencatat kenaikan harga ayam dari Rp 36.125/kg menjadi Rp. 37.308/kg. Harganya naik Rp 1.183 sejak Oktober 2021.

“Pemerintah perlu memastikan ketersediaan pakan ternak supaya harga ayam petelur tetap bisa stabil,” jelasnya.

 

Sementara itu, harga cabai merah naik persen dari Rp 56.143/kg pada Oktober 2021 menjadi Rp 58.182/kg pada November 2021. Salah satu penyebabnya karena stok yang menurun karena petani saat ini masih musim tanam. Para pedagang memprediksi kenaikan harga cabai merah masih akan berlanjut dalam beberapa bulan ke depan.

Berbeda dengan harga ayam, harga bawang merah justru mengalami penurunan. Pada November, harga bawang merah turun dari Rp 78.222/kg menjadi Rp 74.006/kg. Penurunan harga tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.

Yang pertama adalah cuaca ekstrim menyebabkan kualitas bawang merah menurun. Kedua, musim panen di beberapa daerah di Indonesia mengakibatkan stok bawang merah melimpah. Meski harga turun, bawang merah Indonesia tetap paling mahal dibandingkan Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina.

Harga bawang putih naik tipis dari Rp 36.718/kg menjadi Rp 37.209/kg. Kenaikan yang tidak signifikan ini didukung oleh sudah merealisasikan izin impor bawang putih sebelum habis masa berlakunya pada 31 Desember 2021. Hal ini disebabkan pencabutan sunset clause dalam impor bawang putih yang memungkinkan importir mengimpor bawang putih 60 hari setelah izin impor berakhir pada Desember 2021.

 

 

 

 

Reporter : Warso Sunaryo
- Dilihat 1674 Kali
Berita Terkait

0 Comments