Nasional /
Follow daktacom Like Like
Ahad, 10/01/2021 13:43 WIB

RS Polri Terima 12 Laporan Keluarga Korban, Pesawat Sriwijaya Air

Posko RS Polri Jakarta.foto Puteranegara
Posko RS Polri Jakarta.foto Puteranegara
JAKARTA, DAKTA.COM - Polri telah menyiagakan tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, dalam operasi SAR pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ182.
 
Tim ini berada tiga posko yang telah disiapkan, yakni posko Ante Mortem, Post Mortem dan Family Assistance.
 
Posko Ante Mortem disiapkan untuk pendataan identitas dari keluarga korban. Di posko ini disiapkan pula fasilitas rapid test untuk petugas DVI.
 
Sementara itu, Posko Antemortem-DVI RS Polri merilis telah menerima 12 laporan dari keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Selain itu, RS Polri telah menerima 1 kantong bagian tubuh atau body part korban.
 
"Disampaikan juga kegiatan siang ini, sampai sekarang kita telah menerima laporan dari 12 keluarga korban dan kita juga posmortem telah menerima 1 kantong jenazah yang berisi body part," kata Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Asep Hendradiana saat jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Ahad (10/1).
 
Asep mengatakan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan posko antemortem yang ada di Pontianak. Dia mengatakan pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan dalam setiap proses yang berjalan di posko.
 
"Kita pun melaksanakan koordinasi dengan posko antemortem yang ada di Pontianak. Kegiatan antemortem pertama kami melaksanakan protokol kesehatan kita juga akan melakukan pendaftaran peserta atau keluarga korban yang datang posko antemortem, sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan, pemeriksaan tes antigen, dilaksanakan anamnesa kemudian ada family asesmen dan pendampingan tim psikologi dan keagamaan," jelasnya.
 
Lebih lanjut, Asep mengatakan pihak nya juga bekerja sama dengan ikatan dokter. Selain itu Kementerian Kesehatan hingga Kementerian Sosial juga dilibatkan di posko ini.
 
"Personel yang dilibatkan di RS Polri ini meliputi Puldokes Polri, dari RS Polri, Puslapfor, Inafis, dari HIMSI, Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia, melibatkan Polda Metro Jaya dan Brimob, Kemenkes, Kemensos dan juga melibatkan dari TNI. Dalam kegiatan ini kita menggunakan anggaran dari Polri," kata dia.
 
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB.
 
Keberangkatan pesawat itu tertunda dari jadwal semula pukul 13.35 WIB karena faktor cuaca.
 
Pesawat Boeing 737-500 yang dipiloti oleh Kapten Afwan itu dilaporkan hilang kontak pada Sabtu pukul 14.40 WIB.
 
Pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki untuk menuju ketinggian 13.000 kaki.
 
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.
 
Reporter :
- Dilihat 709 Kali
Berita Terkait

0 Comments