Nasional / Pendidikan /
Follow daktacom Like Like
Sabtu, 14/11/2020 15:28 WIB

Da'wah Perlu Memahami Peta Peradaban

Ketua DDII Dr.Adian Husaini tengah
Ketua DDII Dr.Adian Husaini tengah
TANGSEL, DAKTA.COM - Ketua Umum Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII), Adian Husaini, menegaskan bahwa dalam berda'wah umat Islam perlu memahami peta peradaban; bukan hanya memahami percaturan politik global dan peta politik nasional.
 
"Dalam konteks percaturan peradaban saat ini, maka siapa pun presiden Indonesia, umat Islam tetap menghadapi tantangan hegemoni peradaban  modern yang didominasi nilai-nilai sekuler," jelas Adian dalam acara Seminar Nasional dan Pelantikan Pengurus Dewan Da'wah Kota Tengerang Selatan (Tangsel), di Ciputat pada Sabtu (14/11). 
 
Ia menjelaskan pergantian presiden, pergantian menteri, konsep pendidikan, ekonomi, pembangunan tidak berubah. Teori tentang asal - usul manusia Indonesia, dalam buku-buku ajar sekolah, tetap dikatakan bahwa manusia Indonesia berasal dari perkembangan makhluk sejenis kera. 
 
"Begitu juga ukuran  kemajuan suatu bangsa, tetap ditentukan atas dasar materi, pendapatan per kapita. Tidak ada unsur iman, taqwa dan akhlak mulia, menjadi indikator keberhasilan pembangunan," ujar Adian.
 
Ia mengajak para aktivis da'wah di keluarga besar Dewan Da'wah untuk mengembangkan cakrawala berpikir, jauh ke depan. Dewan Da'wah memiliki visi perjuangan mewujudkan Indonesia adil dan makmur tahun 2045. 
 
Dalam konteks pembangunan peradaban, lanjut Adian, Dewan Da'wah sedang berjuang mewujudkan institusi - institusi da'wah yang terbaik, terutama institusi pendidikan. 
 
Para pengurus dan jamaah Dewan Da'wah juga harus mensyukuri karunia Allah yang diwariskan oleh para pendiri Dewan Da'wah, yaitu: warisan intelektual, aset-aset da'wah dan warisan keteladanan. 
Salah satunya yang dicontohkan para tokoh Dewan Da'wah, Mohammad Natsir. 
 
Keteladanan itu mulai dari pemikiran dan sikap sebagai negarawan, sampai perilaku sehari-hari. Sehingga seluruh pengurus dan jamaah Dewan Da'wah Tangerang Selatan, agar bekerja keras mewujudkan Dewan Da'wah sebagai organisasi da'wah profesional.  
 
Ditambahkannya, dalam menjalankan da'wah, jangan ada sikap patah arang. Ia mencotohkan seperti yang pernah disampaikan Mohammad Natsir, bahwa da'wah itu seperti akar pohon yang lembut yang menembus celah-celah batu karang. "Lama-lama, batu karang itu terbelah oleh akar pohon. Jadi, sekecil apa pun da'wah, tetap harus dilakukan," ujar Adian seraya menirukan penjelasan Mohammad Natsir.
 
Hal lain juga telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW mengajak para tokoh musyrikin Quraisy, Yahudi dan Nasrani untuk berdialog dan untuk masuk Islam. Akhirnya, banyak diantara mereka yang masuk Islam dan menjadi sahabat Nabi terkemuka, seperti Umar bin Khathab, Khalid bin Walid dan sebagainya. 
 
"Jadi, ajaklah tokoh-tokoh non muslim di Tangerang Selatan ke dalam Islam dengan cara-cara yang baik," imbau Adian, yang menulis disertasi doktor berjudul Exclusivism and Evangelism in the Second Vatican Council di IIUM Kuala Lumpur.
Reporter :
- Dilihat 1738 Kali
Berita Terkait

0 Comments