Senin, 05/10/2020 13:52 WIB
Jangan Sampai Nonaktif Agar Jaminan Tidak Terhenti
BEKASI, DAKTA.COM - Pengalaman yang tak terlupakan dialami oleh Kadek Maharani (24) berkaitan dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Peserta yang sejak lama terdaftar di Program JKN-KIS ini sebelumnya pernah beberapa kali berobat menggunakan kartunya. Namun dikarenakan dirinya sudah selesai kuliah maka tanggungan dari orang tuanya pun berhenti sehingga dirinya memutuskan mengalihkan kepesertaannya ke Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) sambil menunggu mendapat pekerjaan.
“Sebelumnya masuk tanggungan orang tua sampe selesai kuliah, setelah itu karena saya tau bahwa harus dialihkan, maka saya mengalihkan ke yang bayar sendiri sambil menunggu dapat kerjaan, nanti setelah itu kan dialihkan lagi ke dalam tanggungan perusahaan,“ ungkap Kadek saat ditemui Tim Jamkesnews pada Kamis (20/02).
Saat ditanya alasannya mengapa tetap terdaftar aktif di BPJS Kesehatan, Kadek menceritakan bahwa sebagai anak muda harusnya paham mengenai jaminan. Menurutnya jaminan itu penting, karena seseorang tidak akan tahu apa yang akan dialami kedepannya sehingga dengan adanya jaminan itu maka bisa lebih siap menghadapinya.
“Saya cukup mengerti mengenai konsep jaminan, orang tua saya juga menanamkan hal-hal yang kurang lebih seperti ini. Dari dulu kita pasti diajarkan mengenai persiapan atau prepare terhadap hal-hal yang tidak kita duga, misal kita tahu pasti akan mengalami sakit trus apa nih usaha kita buat jangan sampai sakit atau apabila sakit kita harus berbuat apa, nah dengan adanya Program JKN-KIS ini kan membuat kita punya jaminan apabila kita sakit jangan sampai membebani keuangan keluarga,“ lanjut Kadek.
Kadek Maharani (24) salah satu peserta program JKN-KIS
Dirinya juga menceritakan pernah menggunakan untuk berobat dengan jaminan JKN-KIS. Kadek mendapatkan pelayanan yang sangat baik tanpa ada permasalahan sedikit pun. Ia hanya cukup rutin membayar iuran untuk memastikan JKN-KISnya selalu aktif. Bahkan saat ini dirinya sudah melalui proses autodebet yang menurutnya lebih memudahkan masyarakat sehingga tidak perlu kuatir tidak aktif.
“Pernah waktu itu pulang kegiatan yang cukup melelahkan, kemudian besoknya sakit, saya gunakan kartu ini dan yang saya rasakan cukup bagus tanpa kendala. Oiya terkait pembayaran autodebet saya sangat setuju sekali itu diterapkan, saya salah satu yang sudah melalui autodebet. Menurut saya lebih mudah dan pasti ya, ga perlu kuatir kartu tidak aktif karena lupa bayar, yang perlu dikuatirkan saldonya harus cukup, hehehe,” tutup Kadek sedikit bercanda. (DA/pm)
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Rilis BPJS Kesehatan |
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
- Tak Banyak yang Tahu, Puasa Ternyata Juga Bawa Manfaat Untuk Penderita Stroke
- Peringati Hari Ginjal Sedunia, Eka Hospital Bekasi Kenalkan Layanan Hemodialisa
- Solusi Komprehensif Perkembangan Anak, Eka Hospital Bekasi Hadirkan Klinik Child Development Center
- Mengenal Pengobatan Melalui ECIRS, Pada Kasus Batu Ginjal Kompleks
- Netty Prasetiyani : Cegah Stunting dan Bangun Keluarga Berkualitas agar Indonesia Kuat
- Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN
- SGM Eksplor Hadirkan Festival Anak Generasi Maju di Kota Bekasi
- BPJS Kesehatan Luncurkan Loket Pelayanan Informasi dan Portal Quick Response
- PT. Andalan Furnindo Gelar Penyuluhan Stunting di Desa Segara Makmur, Tarumajaya
- Akselerasi Percepatan Viral Load dalam Penanganan HIV
- Peduli Diabetes, RS Siloam Sentosa Bekasi Timur Gelar Senam Hingga Seminar Kesehatan
- Kenali Bahaya Penyakit DBD dan Penanganannya
- Kelola Dana Amanat, BPJS Kesehatan Gelontorkan Klaim 113,47 Triliun
0 Comments