Nasional / Kesehatan /
Follow daktacom Like Like
Senin, 13/07/2020 14:13 WIB

Jenis Makanan yang Dilarang Dikonsumsi Saat Hamil

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil
DAKTA.COM - Kehamilan merupakan bagian rangkaian fase vital dan sensitif dalam kehidupan perempuan. Itu sebabnya penting memperhatikan kesehatan, salah satunya jenis makanan yang dilarang saat hamil dan yang dianjurkan.
 
Perempuan hamil harus teliti dengan apa yang mereka makan untuk memastikan asupan nutrisi tubuh dan janin tercukupi.
 
Jenis makanan sehat seperti biji-bijian, daging tanpa lemak, buah, sayuran, kacang-kacangan dan susu rendah lemak bisa jadi menu dasar. Makanan selain ini juga bisa dikonsumsi asal tak berlebihan dan berimbang.
 
Akan tetapi beberapa jenis makanan justru harus dihindari karena berpotensi membahayakan ibu dan janin. Berikut beberapa di antaranya disarikan dari berbagai sumber.
 
Hindari produk susu yang tidak dipasteurisasi
Susu yang tidak dipasteurisasi, keju lunak, dan daging siap saji merupakan makanan yang kemungkinan mengandung bakteri yang mengakibatkan listeriosis penyakit bawaan makanan. 
 
Sehingga jika dikonsumsi berpotensi menyebabkan gejala seperti flu, mual, diare, keguguran dan kelahiran yang prematur.
 
Sementara daging olahan dingin dan makanan laut asap yang tidak dimasak lagi juga berpotensi mengandung listeria. Karena itu, masak makanan dengan matang sebelum masuk ke perut Anda.
 
Makanan yang rusak
Dikutip dari UC Davis Health, setiap makanan dalam kondisi penyok termasuk yang dilarang dimakan perempuan hamil. 
 
Ini karena makanan penyok dapat meningkatkan risiko botulisme yakni penyakit bawaan makanan yang dapat mengakibatkan defisit neuromuskuler bagi ibu hamil.
 
Makanan laut mentah
Hindari dulu mengonsumsi makanan laut mentah seperti sushi atau tiram mentah. Jenis makanan ini berpotensi meningkatkan risiko salmonella--penyakit bawaan makanan yang dapat mengakibatkan demam dan mual, muntah, kram perut, diare untuk perempuan hamil, dan sepsis intrauterin yang berpengaruh pada bayi.
 
Ikan yang mengandung merkuri tinggi
Jenis ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi seperti ikan pedang, hiu, ikan oranye kasar, marlin dan king mackerel sebaiknya dihindari dulu.
 
Beberapa jenis ikan tadi dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf ibu dan kerusakan otak atau masalah pendengaran serta penglihatan pada bayi.
 
Semakin besar dan tua ikan maka kemungkinan kian banyak merkuri di dalamnya. Food and Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency (EPA) menyarankan perempuan hamil menghindari ikan todak, hiu, king mackerel, dan tilefish.
 
Sedangkan beberapa jenis makanan laut yang mengandung sedikit merkuri menurut Dietary Guidelines for Americans di antaranya udang, salmon, pollock, ikan lele, teri, ikan forel. Ibu hamil direkomendasikan mengonsumsi 8 sampai 12 ons (dua kali makan rata-rata) makanan laut setiap pekan.
 
Sayur dan buah yang tidak dicuci
Untuk menghilangkan mikroorganisme yang membahayakan, sebaiknya cuci semua buah-buahan dan sayuran mentah.
 
Ibu hamil disarankan untuk menghindari dulu kecambah mentah, semanggi dan lobak. Ini karena FDA menulis bahwa bakteri dimungkinkan masuk ke bibit kecambah dan tidak bisa dihilangkan dengan dicuci. Kalaupun hendak dikonsumsi, kecambah harus dimasak hingga benar-benar matang.
 
Makanan hewani yang mentah atau kurang matang
Makanan yang kurang matang entah itu dari jenis daging, telur, kerang, kue atau adonan mentah bisa saja mengandung bakteri, virus dan parasit.
 
Makan daging yang kurang matang atau mentah seperti dikutip dari Healthline, dapat meningkatkan risiko infeksi beberapa bakteri atau parasit seperti Toxoplasma, E. coli, Listeria dan Salmonella. 
 
Bakteri dapat mengancam kesehatan bayi Anda dan berpotensi menyebabkan kelahiran mati atau penyakit neurologis yang parah--termasuk kecacatan intelektual, kebutaan dan epilepsi.
 
Perempuan hamil sebaiknya tidak mengonsumsi produk daging olahan kecuali jika sudah dipanaskan sampai mengepul atau benar-benar matang. **
Editor :
Sumber : CNN Indonesia
- Dilihat 1400 Kali
Berita Terkait

0 Comments