Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 08/07/2020 10:06 WIB

KBM Tatap Muka di Kota Bekasi Dimulai 13 Juli

Ilustrasi pembelajaran di sekolah
Ilustrasi pembelajaran di sekolah
BEKASI, DAKTA.COM - Rencana pembukaan kegiatan belajar tatap muka di Kota Bekasi pada tanggal 13 Juli 2020, masuk tahap persiapan. Sejumlah sekolah pun diminta untuk mengikuti mekanisme protokol kesehatan, dengan membatasi jumlah siswa dalam satu ruang kelas.
 
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan persiapan itu telah dijelaskan dalam Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 346 tentang Adaptasi Tatanan Hidup Baru dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar pada Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
 
Adapun tata cara yang dijelaskan dalam Kepwal tersebut, merupakan standar pemenuhan syarat agar sekolah dapat melangsungkan kegiatan belajar mengajar.
 
“Jadi dalam Kepwal tersebut banyak peraturan yang harus dipersiapkan oleh sekolah, mulai dari SOP, protokol kesehatan, manajemen pengajaran, dan banyak lagi. Jadi semua itu harus dipatuhi dan diterapkan,” kata Inay, saat mendampingi Wali Kota Bekasi melakukan pengecekan kesiapan ruang kelas di SMP Negeri 2 Kota Bekasi, Selasa (7/7).
 
Menurutnya, setiap sekolah memiliki klasifikasi yang berbeda. Akan tetapi untuk dapat memulai kembali proses belajar mengajar, sekolah pun diwajibkan memenuhi standarisasi yang telah diatur dalam Kepwal 346.
 
“Jadi meski mereka (sekolah) mengatakan sudah siap melaksanakan kegiatan belajar tatap muka, sudah mengajukan proposal dan dokumentasi video, nanti dilakukan pengecekan ke sekolah oleh tim gugus tugas Covid-19 dan Dinas Pendidikan Kota Bekasi. Tidak ujuk-ujuk begitu saja mengajukan permohonan ke Dinas Pendidikan,” jelasnya.
 
Untuk waktu pembelajaran pun, kata Inay, yang semula bisa memakan waktu 45 menit per-satu mata pelajaran, dalam adaptasi ini dikurangi menjadi 30 menit maksimal.
 
Selain itu juga, susunan ruang belajar yang semula diisi oleh siswa sebanyak 32 orang, saat proses adaptasi ini dikurangi menjadi setengahnya.
 
“Semuanya kita kurangi, mulai dari waktu belajar per-mata pelajaran, sampai jumlah siswa yang masuk dalam satu rombel. Sebab itu kita bagi shift ada yang pagi dan siang,” tutupnya. **
Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 1842 Kali
Berita Terkait

0 Comments