Senin, 06/07/2020 13:52 WIB
Jangan Sia-siakan Masa Muda dari Berbuat Kebaikan
DAKTA.COM - Usia muda adalah masa dimana seseorang mencari jati diri dengan melakukan banyak hal atas kehendaknya.
Pada usia muda biasanya memiliki semangat, rasa ingin tahu dan mencoba yang tinggi, tenaga kuat, pikiran fresh, serta tekad yang kuat, namun di sisi lain mereka belum memiliki ilmu dan pengalaman yang cukup.
Oleh karenanya, dibalik rasa ingin mencoba dan tahunya itu perlu kontrol dan perlu pembinaan agar tidak berlebihan yang menyebabkan mereka bisa keluar dari syariat Islam. Karena setiap perbuatannya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).”
Islam sangat memuliakan seorang pemuda yang tetap teguh dalam beragama dan istiqamah menjalankan perintah Allah SWT meskipun dengan berbagai macam godaan dunia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: … (salah satunya adalah) seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …” (HR. Bukhari no. 1357 dan Muslim no. 1031).
Salah satu penyebab seorang pemuda melakukan kesalahan adalah kekosongan waktu yang tidak diisi dengan kegiatan positif, sehingga mereka memungkinkan untuk melakukan hal yang tidak bermanfaat.
"Diantara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, Allah menjadikannya sibuk dalam hal yang sia-sia sabagai tanda Allah menelantarkannya" (At-Tamhid Hadist ke-21 hal.200).
Untuk itu hendaknya seorang pemuda menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat dan produktif serta meninggalkan perbuatan yang cenderung mengarah kemaksiatan.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis, “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat”. (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih). **
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Banyak Gunung Alami Erupsi, Benarkah Pertanda Kiamat Dekat?
- 8 Keutamaan Mengajarkan Ilmu
- Sikap-Sikap yang Termasuk dalam Kemurtadan
- Ramadhan Telah Pergi, Bagaimana Kualitas Keimanan Kita?
- Hindari Kufur Nikmat, Berikut Lima Cara Mendapat Kepuasan Hidup
- Empat Janji Allah yang Tertuang Dalam Alquran
- Muhasabah Bagi Mukmin
- Cara Mempertahankan Iman Setelah Ramadhan
- Istighfar Sebagai Pembuka Pintu Rezeki
- Parfum Jabir bin Hayyan
- Bagaimana Islam Memandang Kesehatan Mental?
- Doa Meminta Keturunan yang Saleh
- Ikhtiar dan Tawakal
- Janganlah Mencela Makanan
- Keajaiban Rezeki
0 Comments