Internasional / Australia /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 26/08/2015 11:56 WIB

Dewan Keislaman Queensland Kecam Video Pelecehan Masjid Brisbane

Pelecehan Masjid di Australia
Pelecehan Masjid di Australia

AUSTRALIA_DAKTACOM: Dewan Keislaman Queensland Australia mengecam keras video berisi penghinaan terhadap sebuah Masjid di Brisbane, mereka menyebut hal ini sebagai teror terhadap kaum muslimin.

Juru bicara dari Dewan Keislaman ini, Ali Kadri, menyatakan bahwa video yang disebarkan secara online oleh kelompok ekstrim kanan "Australian Defence League" pada Senin (24/8) telah menyulut rasa ketakutan jamaah Masjid tersebut.

Belum lagi dengan menyebarnya surat kaleng bernada kebencian disertai munculnya orang-orang tidak dikenal di halaman parkir Masjid pada malam hari.

Kelompok "Australian Defence League" dibentuk karena terinspirasi dari gerakan "English Defence League". Tahun lalu ADL didakwa secara hukum karena mengirimkan surat berisi ancaman untuk membunuh salah seorang Imam dan membom Masjid di Lakemba Sydney.

Dalam video pelecehan tersebut, seorang anggota ADL yang bernama Chris, menyatakan bahwa Masjid di Holland Park sebagai sebuah pemandangan yang buruk. Ia menyatakan bahwa masjid yang berdiri dekat pemakaman tentara itu akan "mengganggu" mereka yang beristirahat di dalam kubur.

Padahal faktanya, masjid Holland Park yang sudah berumur 108 tahun itu adalah pemilik asli dari lahan pemakaman yang ada di sebelahnya, sebelum kemudian dijual kepada krematorium Brisbane.

Chris juga berbohong dengan mengatakan bahwa anggota ISIS bernama Khaled Sharrouf asal Sydney adalah produk dari Masjid di Brisbane.

"Salah satu dari Masjid di sini telah mencetak anggota ISIS yang pergi ke luar negeri untuk berperang," ujarnya.

Sementara itu, Kadri menyatakan bahwa ADL adalah sebuah kelompok yang berbahaya, walau pihak kepolisian memandang ADL sebagai kelompok yang tidak akan menimbulkan kekacauan.

"Mereka (ADL) mengadakan kampanye yang berfokus agar kami bereaksi, itu tujuan mereka, walau polisi menganggap mereka tidak berbahaya, tapi warga muslim di sini merasa diteror," jelasnya.

Editor : Syifa Faradila
Sumber : The Guardian
- Dilihat 3559 Kali
Berita Terkait

0 Comments