Bekasi /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 20/05/2020 11:37 WIB

DPRD Nilai Pemprov Jabar Berhasil Tekan Penyebaran Covid-19

(dok) Seorang pekerja medis memeriksa pasien di Wuhan (Foto: Xinhua)
(dok) Seorang pekerja medis memeriksa pasien di Wuhan (Foto: Xinhua)
BANDUNG, DAKTA.COM - DPRD Provinsi Jawa Barat menilai Pemprov Jabar berhasil menekan penyebaran virus corona berdasarkan tren penurunan pasien Covid-19.
 
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Faizal Hafan Farid mengatakan semenjak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga kini terjadi tren positif dengan menurunnya pasien Covid-19.
 
"Dilihat dari tren penerapan PSBB ada beberapa penurunan, seperti yang tadinya Jawa Barat tertinggi kedua setelah DKI sekarang ada di tingkat 23 dari 34 provinsi. Jumlah yang terpapar juga tadinya sekitar 40 orang sekarang hanya 20 orang, begitu juga dengan jumlah meninggal terjadi penurunan," katanya dalam Dialog Interaktif bersama Radio Dakta melalui Zoom, Rabu (20/5).
 
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Provinsi Jawa Barat akan memperpanjang PSBB secara proporsional, artinya tidak dalam lingkup kota atau kabupaten lagi, tetapi hanya wilayah yang masih dalam zona merah saja.
 
"Jadi akan dipantau daerah-daerah yang zona merah, zona hijau, zona kuning. Karena setiap daerah berbeda-beda berdasarkan kondisi masing-masing," ujarnya.
 
Dialog Interaktif bersama Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Faizal Hafan Farid melalui Zoom
 
Sementara itu, ia mengaku terjadi hambatan saat distribusi bantuan sosial (bansos) karena ketidaksinkronan data yang dimiliki.
 
Menurutnya, terdapat tumpang tindih data yang tidak satu pintu sehingga menimbulkan ketidaksinkronan di lapangan.
 
"Sumber data itu dipusatkan di Badan Statistik, tapi yang memegang data bukan satu pintu, dinas sosial juga punya data sehingga yang turun bansosnya tidak cocok," ungkapnya.
 
Ia menambahkan, sejauh ini bantuan dari Pemprov Jabar hanya satu, yaitu bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Dana yang dialokasikan sekitar Rp5 triliun yang diperuntukkan bagi sekitar 1,6 juta orang.
 
Sementara itu, dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19, pihaknya telah menyarankan agar dibentuk pasar online untuk menumbuhkan usaha kecil dan menengah masyarakat Jawa Barat.
 
"Kita dorong adanya perputaran ekonomi di sektor internal Jawa Barat. Misalnya sebisa mungkin sumbernya dari Jawa Barat seperti pengadaan APD (alat pelindung diri)," ucapnya.
 
Hal itu bertujuan agar bisa menghidupkan sektor perekonomian masyarakat di tengah pandemi maupun pemulihan setelah wabah Covid-19. **
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 5839 Kali
Berita Terkait

0 Comments