Internasional / Afrika /
Follow daktacom Like Like
Senin, 24/08/2015 16:23 WIB

Sebanyak 18 Orang Tewas Pada Ledakan di Somalia

ilustrasi  Bom
ilustrasi Bom

MOGADISHU_DAKTACOM:  Sebanyak 18 orang tewas di Somalia pada Sabtu (Minggu WIB) dalam dua serangan bom yang diduga dilakukan oleh militan Shebab di selatan negara dan ibu kota Mogadishu, kata para pejabat.

Dalam serangan pertama, seorang pembom bunuh diri mengendarai kendaraan bermuatan bahan peledak ke sebuah pangkalan di pinggiran selatan kota Kismayo, di mana pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika dari Kenya serta tentara pemerintah Somalia ditempatkan.

Dalam serangan kedua, empat warga sipil tewas ketika sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah kantor polisi di Mogadishu, kata para pejabat.

"Sebuah minibus sarat dengan bahan peledak diledakkan di dalam kamp pelatihan militer," kata seorang pejabat militer Somalia di Kismayo Mohamed Abisalad kepada AFP.

Ia menambahkan 14 tentara dikonfirmasi tewas dan lebih dari 20 lainnya terluka.

Para saksi mengatakan tentara yang terluka tersebut dirawat di rumah sakit utama Kismayo. Seorang saksi mata Adan Hussein juga mengatakan sedikitnya 10 tentara tewas dalam serangan itu.

Dalam serangan di Mogadishu, pejabat polisi Abdullah Osoble mengatakan empat orang tewas dan sedikitnya 10 lainnya terluka ketika sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah kantor polisi dan juga pemukiman yang digunakan oleh pengungsi.

Kelompok Shebab yang berafiliasi dengan Al-Qaeda menyatakan melakukan serangan di Kismayo tersebut dan mengatakan jumlah korban tewas secara signifikan lebih tinggi dari yang dilaporkan, dengan mengklaim bahwa 100 "milisi murtad" -- istilah yang digunakan untuk pasukan pemerintah Somalia, telah tewas.

Shebab mengatakan bahwa serangan bunuh diri itu "dilakukan oleh salah satu mujahidin yang mengendarai kendaraan melewati lawan di dalam kamp pelatihan dan kemudian diledakkan".

Para militan Islam tersebut berjuang untuk menggulingkan pemerintah yang didukung internasional di Mogadishu.

Reporter :
Editor :
Sumber : ANTARANews
- Dilihat 4071 Kali
Berita Terkait

0 Comments