SOLO_DAKTACOM: Densus 88 anti teror Mabes Polri, diduaga kuat telah melakukan penembakan dibagian kaki Sugiyanto, meski ia sudah dalam posisi tak berdaya. Karena preses penangkapan itu sendiri menurut tim pencari fakta Laskar Umat Islam Surakarta, diawali dengan menabrak motor kobar hingga jatuh ke selokan.

Hal itu terungkap setelah Komnas HAM dan Tim Pembela Muslim melakukan investigasi di daerah Semanggi, Ahad 16 Agustus lalu, lokasi penangkapan terduga teroris Sugiyanto. Didepan beberapa anggota Komnas HAM dan anggota TPM, saksi yang tak disebut namanya menjelaskan tentang kronologis dan situasi penangkapan terhadap Sugiyanto alias Gianto.


Kepada LUIS, Koordinator Sub Komisi Pemantauan dan Investigasi Komnas HAM Siane Indriani meminta kepada pemerintan untuk menghentikan prosek terorisasi. ”Stop Proyek Terorisme,”Simpulnya


Sebagaimana dilaporkan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), melalui rilis yang dikirim ke redaksi dakta.com, Senin (24/8/15), menceritakan bahwa penangkapan terhadap Sugiyanto, warga Mojo, Rt 06 Rw 05, Semanggi Pasar Kliwon, Solo oleh Tim dari Mabes Polri.
 
Berdasarkan keterangan saksi-saksi telah ditemukan fakta-fakta sebagai berikut:

1.Sugiyanto ditangkap setalah menunaikan sholat Dzuhur berjamaah di masjid Al-Ikhlas Semanggi, lalu dibuntuti hingga akhirnya ditabrak daerah Semanggi Rt 2 Rw 6 Pasar Kliwon Solo.

2.Setelah ditabrak dengan menggunakan Motor Gede, Sugiyanto jatuh ke selokan bersama kendaraan maticnya.

3.Setelah jatuh di selokan, Sugiyanto dipukui oleh 3 orang.

4.Setelah dipukuli Sugianto ditodong oleh seseorang yang mengaku polisi dengan menggunakan pistol.

5.Secara cepat lalu saksi mendengar suara tembakan dan kaki Sugiyanto terkena luka tembak.

6.Sugiyanto dibawa dan dimasukan kedalam mobil box.