Hidayatullah Lepas 30 Da'i ke Pelosok Nusantara
DEPOK_DAKTACOM: Sebanyak 30 Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah yang baru saja lulus tahun ini mendapat penugasan dari Pimpinan Pusat untuk berdakwah ke pelosok Nusantara. Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bersinergi dengan Permata Bank Syariah turut mendukung Program Da’i Tangguh yang akan berdakwah di luar Pulau Jawa.
Dalam Surat Keputusan Pimpinan Pusat Hidayatullah, 30 Sarjana Ekonomi tersebut secara terpisah akan ditugaskan ke beberapa pedalaman wilayah Indonesia, seperti: di Papua, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Bangka Belitung, Gorontalo, NTB dan NTT.
Wilayah dakwah yang sangat jauh itu sebut saja, Ahmad Sukron SE yang ditugaskan ke Sungai Nyamuk –Kalimantan Utara, Muslimin SE bertugas di Boven Digul – Papua, Sapriadi SE di Raja Ampat – Papua, Muhammad Sayyaf SE di Halmahera Timur – Maluku Utara. Saat dibacakan SK penempatan tugas, para sarjana itu memekikkan Allahu Akbar.
Dakwah adalah tanggungjawab setiap Muslim. Hal inilah yang membuat Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah terus mengedukasi masyarakat luas untuk mengerti urgensi dan tantangan dakwah Islam di Indonesia. Melalui Program Da’i Tangguh, para dai yang bertugas di pelosok Nusantara dapat terbantu mengembangkan dakwahnya di tempat tugas yang diberikan.
Dai Tangguh Selalu Qiyamullail
Saat membuka Halal Bi Halal dan Talkshow Inspiratif Da’I Tangguh di Pondok Pesantren Hidayatullah, di Jl. Raya Kalimulya, Sukmajaya, Kota Depok, belum lama ini (15/8) Ketua Umum Pimpinan Pusat Hidayatullah, Ustadz DR. Abdul Manan, MA memberi motivasi kepada para Sarjana Ekonomi binaan Hidayatullah agar tetap bersemangat dalam berdakwah, meski banyak rintangan dan tantangan yang dihadapinya.
“Dalam misinya Hidayatullah terus melanjutkan misi kenabian dan kerasulan, juga kelembagaan serta individual. Dai yang akan dilepas untuk berdakwah di pelosok Nusantara, yakinkan Allah bersama kita. Sebagai mujahid dakwah jangan pernah khawatir tantangan dakwah yang akan dihadapi nanti,” kata Abdul Manan.
Lebih lanjut Abdul Manan berpesan, mujahid dakwah menjadi cacat spritualnya jika satu malam tidak bangun untuk Qiyamullail. Jika tidak bangun malam, maka ia harus menggantikan shalat Dhuha sebanyak 12 rakaat.
“Seorang pendakwah itu tidak ada pensiunnya. Meski sudah tua, semangatnya untuk berdakwah harus tetap membara. Yakinlah, bahwa Islam akan bangkit di Nusantara Indonesia. Bukan dari Timur Tengah. Untuk mewujudkan NKRI yang kokoh dilakukan dengan cara dakwah, dimana pun berada. Tanpa dakwah Islam NKRI akan terancam. NKRI terwujud di tangan orang-orang beriman,” ungkap Abdul Manan.
Bagi para da’I yang mendapat tugas di tempat yang jauh, terimalah dengan hati lapang, ucapkan Alhamdulillah, jangan tinggalkan Qiyamullail dan senantiasa membaca Al Qur’an. “Jangan hanya pintar di kelas, tapi juga sukses di lapangan,” ujar Abdul Manan.
Turut hadir dalam Talkshow Inspiratif Dai Tangguh, yakni: Irwansyah (artis), Syaiful Anwar (dai Hidayatullah), dan undangan lainnya. Sejumlah selebritis seperti Teuku Wisnu, Dude Herlino, Syahrul Gunawan, Agus Idwar menyatakan dukungannya kepada BMH, khususnya Program Dai Tangguh di Pelosok Nusantara.(Desastian/Islampos)
Editor | : | |
Sumber | : | Islampos.com |
- Puasa Meningkatkan Iman dan Imun
- Bergerak Bersama dalam Pergerakan Membela Palestina
- Apa yang Dilakukan Makmum Ketika Imam Lupa Saat Shalat?
- Mengucap Salam, Amalan Mulia yang Kian Memudar
- Peliharalah Uban Sebagai Cahaya di Hari Kiamat
- Dahsyatnya Mengucap Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah
- Jadilah Hamba Allah yang Bersaudara
- Pahala Membaca Surah Al Ikhlas
- Lamakanlah Ketika Rukuk dan Sujud
- Telat Shalat Subuh Karena Ketiduran, Harus Bagaimana?
- Doa Agar Dijamin Aman Keluar Rumah
- 5 Amalan Berbakti kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal
- Doa Terbaik di Hari Arafah dan Keutamaannya
- Keistimewaan dan Keutamaan Puasa Arafah
- Pahala Shalat Istikharah
0 Comments