Nasional /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 23/01/2020 15:27 WIB

DPR Peringatkan Yasonna Soal Analogi 'Priok dan Menteng'

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (istimewa)
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (istimewa)
JAKARTA, DAKTA.COM - Anggota Komisi III DPR RI, Adang Daradjatun meminta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk lebih hati-hati dalam menyampaikan komentar dan analogi, terlebih dirinya merupakan seorang pejabat publik. Adang berharap protes warga Tanjung Priok dapat menjadi pelajaran berharga bagi Yasonna Laoly.
 
Pernyataan Yasonna Laoly yang menyebutkan kawasan Tanjung Priok identik dengan kriminalitas dan kemiskinan dianggap menyinggung sampai sejumlah warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, berdemonstrasi di depan gedung Kemenkumham, Jalan RA Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).
 
"Penggunaan analogi anak Menteng dan Tanjung Priok sesungguhnya terkait kepantasan dan etika seorang pejabat di ruang publik. Sebuah pesan tidak bisa bebas nilai dan makna seperti di ruang hampa, harus memperhatikan sejumlah kearifan lokal yang berkembang di masyarakat," kata Adang Daradjatun dalam keterangan tulisnya di Jakarta kepada Dakta, Kamis (23/1).
 
Sebagai Anggota DPR RI yang banyak berinteraksi dengan warga priok, Adang melihat analogi yang disampaikan oleh Yasonna Laoly sebagai bentuk penyamarataan kondisi dan situasi (stereotyping). Padahal sejatinya realita yang terjadi tidak seperti apa yang dipersangkakan. 
 
Adang memberikan gambaran sebagai wakil rakyat yang sudah tiga periode mewakili daerah pemilihan Jakarta III, Tanjung Priok ada didalamnya. Priok sebagai daerah penyangga aktivitas ekonomi pelabuhan, ekologi masyarakat yang ada didalamnya beragam. Namun demikian inklusivitas dan ikatan sosial antar warga kuat. Terlebih dalam banyak kesempatan mereka berinteraksi satu sama lain. 
 
"Kita bersyukur bahwa Menkum HAM sudah menyampaikan permohonan maaf, meski terlambat saya berharap bahwa ini menjadi momentum bagi semua pejabat publik untuk tekun serta serius dalam menerapkan nilai-nilai etika," ujar Mantan Wakapolri ini.
 
Seperti diberitakan, pernyataan Yasonna menjadi persoalan dalam acara 'Resolusi Pemasyarakatan 2020 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS)' di Lapas Narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta, Kamis (16/1/2020) lalu. 
 
Dalam sambutannya, Yasonna membandingkan antara kawasan Tanjung Priok Jakarta Utara dengan Menteng Jakarta Pusat. Tanjung Priok banyak melahirkan tindak kriminal karena tingkat perekonomian yang miskin. Sedangkan hal sebaliknya terjadi di kawasan pemukiman Menteng. **
Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 933 Kali
Berita Terkait

0 Comments