Sabtu, 19/10/2019 12:22 WIB
Perpusnas: Buku di Indonesia Kurang Merata
JAKARTA, DAKTA.COM - Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional, Nurhadi Saputra mengatakan yang menjadi masalah dalam dunia literasi di Indonesia adalah kurang meratanya buku dan ilmu pengetahuan. Nurhadi menuturkan, disparitas wilayah, geografis dan sosial sangat memengaruhi pertumbuhan minat baca masyarakat.
Saat ini, kata dia, pemerataan buku masih sebagian besar di Pulau Jawa. Hal itulah yang menyebabkan minat baca masyarakat Indonesia terkesan sedikit. Padahal, sebenarnya masalah utama adalah pemerataan buku tersebut.
"Akses masyarakat terhadap buku yang tidak merata, karena sebaran buku 85 persen ada di Pulau Jawa saja," kata Nurhadi(17/10).
Sejumlah upaya untuk meningkatkan pemerataan buku juga telah dilakukan Perpusnas. Nurhadi mengatakan, pihaknya secara rutin memberikan bantuan dalam berbagai bentuk seperti mobil perpustakaan keliling, motor perpustakaan keliling, dan melengkapi koleksi buku. Selain itu, perpusnas juga berupaya mengadakan perangkat IT untuk akses terhadap koleksi buku digital yang bisa diakses di seluruh Indonesia.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Republika Online |
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
0 Comments