Ahad, 06/10/2019 10:07 WIB
Forum PRB Kabupaten Bogor Peringati Bulan Pengurangan Risiko Bencana
BOGOR, DAKTA.COM - Menandai kepeduliannya terhadap kebencanaan, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bogor menggelar Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tingkat Kabupaten Bogor tahun 2019.
Peringatan ini akan berlangsung pada 8 Oktober 2019, merupakan bagian dalam memperingati Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana (Internasional Day for Disaster Reduction).
Hari internasional ini diperingati setiap tanggal 13 Oktober. Sementara tema yang diangkat untuk tingkat Kabupaten Bogor tahun ini adalah "Menjadikan Pelajar/Santri Kabupaten Bogor Sadar & Tangguh Bencana".
"Peringatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian kami terhadap persoalan kebencanaan," ujar Ketua FPRB Kabupaten Bogor, Budi Aksomo, Sabtu (5/10/2019), di Sekretariat FPRB, Cibinong.
Budi mengatakan, terhitung sejak September lalu FPRB telah melakukan kegiatan sosialisasi dan simulasi tentang kesiapsiagaan dan ketangguhan menghadapi kebencanaan di delapan sekolah rawan bencana.
Mengambil lokasi di Sekolah Daar El-Salam, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, peringatan ini akan dihadiri Bupati Bogor, Ade Yasin, dan sejumlah pejabat daerah.
Daar El-Salam dipilih karena sekolah tersebut beberapa kali dihantam banjir akibat meluapnya sungai Cileungsi. Ratusan murid terpaksa beberapa hari tak sekolah. Selain sekolah, sebagian rumah siswa yang berada di Perumahan Villa Nusa Indah, Bogor, ikut terendam banjir.
Menurut Budi Aksomo, dalam peringatan ini sekaligus akan dilakukan pengukuhan berdirinya FPRB Kabupaten Bogor oleh Bupati Bogor. Juga akan dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara FPRB Kabupaten Bogor dan RRI.
Serangkaian dengan prosesi peringatan, Bupati Bogor dijadwalkan akan menyerahkan bantuan sarana dan prasarana penanggulangan bencana untuk Tim Penanggulangan Bencana Desa (TPBDes) Bojongkulur, Kabupaten Bogor; FPRB Kabupaten Bogor; Pramuka Peduli Kwarcab Kabupaten Bogor; dan 10 Desa Tangguh Bencana (Destana) Kabupaten Bogor.
Penyerahan itu dilakukan Bupati usai menyusuri sungai Cileungsi dari jembatan Pasar Pocong, Bojongkulur, hingga Sekolah Daar El-Salam yang berlokasi dekat sungai.
Susur sungai dengan memakai perahu karet yang dilakukan Bupati Bogor cukup menantang. Karena kondisi sungai Cileungsi terbilang tercemar di musim kemarau ini.
"Namun Bupati berkenan melakukannya setelah saya dari Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) mengusulkannya," ujar Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Tingkat Kabupaten Bogor 2019, Puarman, yang juga adalah Ketua KP2C.
Selaku Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman juga akan tampil sebagai pembicara pada sesi Edukasi Sungai & Sistem Peringatan Dini Banjir dan dilanjutkan oleh TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor bertitle "Simulasi Evakuasi Banjir."
Rangkaian acara yang berlangsung setengah hari itu diakhiri dengan gerakan penanaman pohon.
Menurut Puarman, peringatan semacam ini menjadi sangat strategis karena dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk sadar, paham dan tangguh menghadapi bencana.
"Sungai Cileungsi bagian dari kehidupan banyak orang. KP2C ada di situ dan berupaya membangun kondisi agar warga dapat dengan tenang menghadapi bencana banjir," ujar Puarman.
Adapun peserta berjumlah 968 orang. Terdiri dari 320 siswa sekolah, hadir juga kalangan eksekutif, legislatif, TNI, Polri, universitas, pejabat terkait hingga elemen masyarakat.
Agenda Tahunan
Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana diperingati setiap tanggal 13 Oktober. Sebagai pengingat bersama atas kemajuan, keberhasilan, dan capaian dalam meningkatkan ketangguhan bencana.
Di Indonesia, upaya pengurangan risiko bencana diperingati sepanjang bulan Oktober dan sudah dilaksanakan sejak 2013. Sejumlah pemerintah daerah telah menjadikan agenda tahunan dalam mempromosikan budaya pengurangan risiko bencana.
Pada 2019, puncak peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dipusatkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 11-13 Oktober. Tema tahun ini "Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Ekosistem dan Investasi." **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Hari Karantina ke-147, Barantin Terus Tingkatkan Perlindungan Keanekaragaman Hayati
- Aksi Tanam Sejuta Pohon Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten Bekasi
- Petualangan Menegangkan: Menaklukkan Track Terjal Menuju Curug
- Inovasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi; Pemanfaatan Ulang Sampah (Puasa) dengan Pembangunan Sorting Centre Dan Eco System Advance Recycling (So CESAR)
- Produsen Kemasan Daur Ulang FajarPaper Ikut Serta Dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2023
- HUT BSIP, Plt. Wali Kota Bekasi Gelorakan Semangat Menjaga Lingkungan Sehat
- Program Ketahanan Pangan Mengorbankan Lingkungan dan Petani
- Ridwan Kamil Akan Bangun Jalur Khusus Truk Tambang Akhir Tahun Ini
- Kendalikan Pencemaran Udara, DKI Gandeng Tangsel dan Bekasi untuk Uji Emisi
- Mikroplastik di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Alami Peningkatan Semasa Pandemi
- Waspada, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Risiko Kesehatan yang Cukup Mengkhawatirkan
- PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”
- Greenpeace Kritik Pemerintah Bungkam soal Kualitas Udara DKI Terburuk
- Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Warga Keluhkan Ada Polusi Udara, Kepala KSOP Marunda: Udara Tercemar Bukan dari Pelabuhan
0 Comments