Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 25/09/2019 10:40 WIB

Tercatat, Ada 5 Penangkapan Terduga Teroris di Kabupaten Bekasi

Densus 88 yang sedang berjaga (ilustrasi)
Densus 88 yang sedang berjaga (ilustrasi)
CIKARANG, DAKTA.COM - Kabupaten Bekasi lokasinya berdekatan dengan ibu kota Jakarta, sehingga kerap menjadi lokasi pilihan tempat tinggal para terduga teroris sebelum beraksi.
 
Berdasarkan catatan, setidaknya telah terjadi lima kali kejadian penangkapan dan penggerebekan terhadap terduga teroris di wilayah Kabupaten Bekasi.
 
Pada November 2016 silam, penangkapan dilakukan di dua lokasi sekaligus di Kabupaten Bekasi. Lima terduga teroris diamankan di tiga kontrakan berbeda di Kecamatan Setu. Kemudian seorang terduga teroris lainnya pun diamankan di sebuah rumah di Kampung Warung Asem Desa Sumber Jaya Kecamatan Tambun Selatan.
 
Maret 2017, seorang terduga teroris AR ditangkap di sebuah penginapan di dalam lokasi rekreasi di Kecamatan Kedungwaringin. Berdasarkan keterangan Mabes Polri, AR merupakan pemimpin dari terduga teroris lainnya yang ditangkap di Cilegon. Diduga AR merupakan salah satu dalang dari serangan teror di Sarinah Thamrin, Jakarta.
 
Mei 13 2018, Densus 88 menangkap terduga teroris MI alias AB. Dia ditangkap di rumah orangtuanya di Kampung Cijambe, Rt 07/04 Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi.
 
Pada sore harinya, sekira 16.06 WIB Densus menggerebek sebuah rumah di Taman Tridaya Indah II, Tambun Selatan. Mereka memeriksa dua wanita penghuni rumah, masing-masing berinisial U dan Na. Na diketahui merupakan istri dari MI yang ditangkap di Sukadami. Pada kesehariannya, terduga teroris ini diketahui berjualan parfum di sebuah pusat perniagaan di Cikarang.
 
Mei 2019, satu orang ditangkap di sebuah rumah di kampung Pangkalan RT 11/04, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan.
 
Dan yang terakhir, 23 September 2019, Densus 88 menggerebek dua lokasi di Kabupaten Bekasi, di antaranya di Desa Tridaya Sakti Tambun Selatan dan Perumahan Alamanda Regency Tambun Utara.
 
Adanya, kejadian penangkapan teroris itu membuat, warga diimbau saling mengenal antara satu dengan yang lain, jika mencurigakan dapat melapor ke RT ataupun RW setempat.
 
Wilayah Tambun Selatan paling sering ada kejadian penangkapan teroris, oleh karena itu Camat Tambun Selatan Iman Santoso meminta pemerintah desa agar sering-sering mengontrol warganya.
 
"Apalagi wilayah Tambun Selatan merupakan wilayah berpenduduk terbanyak dan terpadat sehingga harus benar-benar diawasi," ujarnya, Rabu (25/9).
 
Sementara itu, berdasarkan pengalaman saat penangkapan Densus 88, terduga teroris yang ditangkap seringkali jarang keluar rumah bahkan tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga sekitar. **
Reporter : Ardi Mahardika
Editor :
- Dilihat 1117 Kali
Berita Terkait

0 Comments