Program / Apa Kata Netizen /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 17/09/2019 20:16 WIB
#Apa Kata Netizen Eps 23

Sekelumit Kisah KPAI vs PB Djarum

Menpora memediasi KPAI dan PB Djarum polemik audisi bulutangkis (Ari Saputra/detik.com)
Menpora memediasi KPAI dan PB Djarum polemik audisi bulutangkis (Ari Saputra/detik.com)

BEKASI, DAKTA.COM - Netizen, beredar kabar di dunia maya audisi umum beasiswa pencarian bakat bulutangkis PB Djarum mulai 2020 mendatang diberhentikan setelah muncul polemik antara klub dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).


Perseteruan tersebut terjadi karena Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai PB Djarum mengeksploitasi anak secara terselubung. Dengan menjadikan media promosi salah satu merk rokok ternama di Indonesia melalui audisi beasiswa bulutangkis yang dilakukan selama ini, dengan mencantumkan logo, gambar rokok, merk, dan produk tembakau


Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto, menegaskan tidak ada niat KPAI untuk menghentikan audisi pencarian bakat pemain bulu tangkis. KPAI hanya ingin audisi mengikuti norma dan perundang-undangan yang berlaku.


Yakni sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Dalam Pasal 35 Ayat (1) huruf C Peraturan tersebut, pengendalian promosi produk tembakau dilakukan dengan tidak menggunakan logo dan/atau merek produk tembakau pada suatu kegiatan lembaga dan/atau perorangan.


Beberapa netizen menyetujui sikap KPAI yang meminta  audisi pencarian atlet bulutangkis tidak memanfaatkan anak sebagai media promosi,  dan mematuhi peraturan yang ada.


Tidak hanya aliya saja yang mendukung KPAI, netizen lainnya bergabung melalui fan page @siaran radio dakta, juga memberikan dukungannya kepada KPAI. Diantaranya dari pemilik akun facebook @Nawal azizah  yang mengatakan, Banyak perusahaan-perusahaan besar dunia yang punya yayasan sosial tanpa ada unsur bisnis di dalamnya. Lihat saja yayasannya billgates dan istrinya, tanpa ada unsur bisnis di dalamnya. Seharusnya Djarum tidak menamai yayasannya dengan embel-embel bisnisnya. Netizen lainnya @Nur Jamilatun mengatakan KPAI, menyelamatkan generasi bangsa, hidup KPAI!.


Beberapa Netizen mendukung KPAI untuk menjaga generasi muda dari eksploitasi anak melalui CSR terselubung, Namun banyak juga netizen yang memberikan dukungannya kepada PB Djarum.


Netizen yang bergabung pada fan page facebook @siaran radio dakta, dari pemilik akun @aminwijaya mengatakan, ia sangat mendukung PB Djarum !!! saya bangga dengan Mohammad Ahsan & Kevin Sanjaya Sukamulyo, mereka adalah dua Alumni PB Djarum yg menjadi atlit 'number one' kelas dunia.

Netizen lain @rendieadha mengatakan dirinya Jelas mendukung PB Djarum, kita ga boleh tutup mata, indonesia minim prestasi di kancah dunia, nah djarum salah satu yg konsisten membangun itu sampai hasilnya bener-bener signifikan.


Netizen, berakhirnya polemik ini ditandai dengan mediasi antara pihak PB Djarum dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang dipimpin Menpora Imam Nahrawi di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Kamis 12 September 2019 lalu.


Hasilnya ada tiga kesepakatan berhasil dibuat pada Mediasi tersebut. Yang pertama, PB Djarum sepakat untuk mengubah nama yang semula Audisi Umum Beasiswa PB Djarum 2019 menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis tanpa menggunakan logo, merek, dan brand image Djarum.


Yang kedua, KPAI sepakat untuk mencabut surat KPAI tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan pemberhentian Audisi Djarum. Yang ketiga, Kemenpora, KPAI, dan PBSI sepakat memberikan kesempatan kepada PB Djarum untuk konsolidasi secara internal guna melanjutkan audisi di tahun 2020 dan seterusnya.


Demi meningkatnya kualitas pemuda dan olahraga Indonesia, tentu semua pihak perlu duduk bersama, apalagi bila berkaitan dengan aktualisasi anak-anak penerus kehidupan masa depan Indonesia. Hidup pemuda, hidup olahraga Indonesia!. (Hanna)

Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1320 Kali
Berita Terkait

0 Comments