Senin, 16/09/2019 07:01 WIB
Pantau Titik Api Karhutla di Riau, TNI Pakai Drone pada Malam Hari
RIAU, DAKTA.COM - Untuk mempercepat proses pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau, TNI berencana menerbangkan drone pada malam hari untuk memantau titik-titik api yang menjadi lokasi kebakaran hutan.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dengan menerbangkan drone pada malam hari akan menunjukan hasil yang berbeda pada pengamatan siang hari. Menurutnya, drone pada malam hari akan memonitor titik-titik api yang menjadi lokasi kebakaran hutan.
“Dengan menggunakan drone akan mempermudah proses mitigasi lokasi kebakaran hutan, karena lokasi yang tidak terpantau pada siang hari dan sore hari dapat terlihat dengan jelas pada malam hari,” kata Panglima TNI usai memantau udara menggunakan Helikopter saat meninjau kebakaran hutan di Komplek Ladang Minyak Pertamina Hulu Energi Kampar, Kec. Kerumutan, Kab. Pelelawan, Provinsi Riau, Ahad (15/9).
Panglima TNI menyebut, dengan pantauan melalui drone pada malam hari, akan dapat melihat titik-titik api yang baru dibakar oleh orang yang tidak bertanggungjawab, dan selanjutnya tim darat akan bergerak menuju lokasi kebakaran sekaligus dapat menindak pelaku pembakaran hutan yang dilakukan dengan sengaja.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, hingga saat ini jumlah titik-titik api di wilayah Riau mengalami penurunan yang sangat signifikan dan hingga Ahad (16/9) terpantau hanya 44 hotspot titik api.
“Kalau kita mengukur hasilnya adalah untuk hotspot sudah mulai turun, dan kalau kita lihat juga secara visual bahwa untuk asap yang ada di Pekanbaru sendiri sudah menurun dan terbukti jarak pandang penerbangan saat ini sudah mulai naik,” terangnya.
Hingga kini, TNI telah melakukan berbagai upaya untuk membantu proses pemadaman Karhutla yang terjadi di Riau, salah satunya dengan melakukan modifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan.
"Namun permasalahannya adalah untuk modifikasi cuaca itu tergantung awan yang mengandung air yang ada diawan tersebut,” ujarnya. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
- Beban Berat Nawawi Pulihkan Kepercayaan KPK
- Bareskrim Selidiki Peretasan Data Pemilih di KPU
- Panja DPR-Kemenag Tetapkan Biaya Haji 2023, Jamaah Harus Bayar Rp 56 Juta
- Boikot Produk Terafiliasi Israel di Indonesia Bisa Melalui Penerapan UU JPH
0 Comments